Pemkot Semarang Siapkan Ratusan Tempat Tidur Baru untuk Isolasi Pasien Covid

Pemkot Semarang Siapkan Ratusan Tempat Tidur Baru untuk Isolasi Pasien Covid Ilustrasi Gedung Diklat Kota Semarang. Foto: https://diklat.semarangkota.go.id/

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan 100 tempat tidur tambahan di Gedung Diklat Kota Semarang, Minggu (20/6). Peningkatan kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang membuat Pemkot terus berupaya untuk menurunkan tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit (RS) untuk pasien Covid-19 yang hampir menyentuh angka 100%.


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebut penambahan tempat tidur juga akan terus dilakukan sepekan ke depan. Dirinya menyebut sedang menyiapkan 400 tempat tidur baru untuk perawatan pasien Covid-19. Melalui akun twitternya @hendrarprihadi, dirinya mensosialisasikan persebaran 400 tempat tidur tersebut, yakni 100 tempat tidur di salah satu RS baru yang akan beroperasi, 200 di Asrama Mahasiswa UIN Walisongo, dan 100 lagi di salah satu kawasan yang ada di Marina.


"Saat ini rata-rata Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kota Semarang di atas 80%, bahkan ada beberapa rumah sakit yang mendekati 100%. Hal itu membuat masyarakat kesulitan dalam menghadapi gelombang baru Covid-19," ujar Hendrar.
Sementara dilansir dari https://siagacorona.semarangkota.go.id/, data Covid-19 di Kota Semarang cukup tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat mencapai 1.396 per Senin (21/6). Selain di rumah sakit, pasien Covid 19 juga melakukan isolasi mandiri di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Balai Diklat dan Asrama Haji Islamic Center Manyaran Kota Semarang.


"Di Rumah Dinas Wali Kota saat ini ada 174 pasien dengan kapasitas tempat tidur. sedangkan di asrama haji transit kapasitas 120 tempat tidur dan yang sudah terisi 100 pasien. Untuk di rumah sakit ada sekitar 1.300 tempat tidur dengan BOR mencapai angka 90%," jelas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Semarang, Rahma Defi.