Pemkab Rembang Salurkan Bantuan Alsintan Permudah Petani Sambut Masa Tanam

Pemkab Rembang Salurkan Bantuan Alsintan Permudah Petani Sambut Masa Tanam Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat menyerahkan bantuan alsintan. Foto: jatengprov.go.id

Rembang, Pos Jateng - Puluhan petani di Kabupaten Rembang menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk menyambut masa tanam sebentar lagi. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan, alsintan mampu membantu petani mempercepat tahapan tanam untuk mengantisipasi gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu.

“Pertengahan November menurut BMKG sudah masuk musim penghujan, sehingga masa tanam  harus segera dimulai,” kata Iwan dalam keteranannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Minggu (20/11).

Iwan menjelaskan, bantuan alsintan berjumlah 94 unit yang berasal dari dua sumber anggaran. Pertama, bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rembang berupa 34 unit cultivator (traktor). Sedangkan, yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah berupa 12 unit cultivator, 15 unit alat pengolah pupuk organik dan 30 unit pompa air.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menegaskan, semua alsintan yang diserahkan kepada Kelompok tani tidak ada pungutan apapun. Jika ada pungutan, maka kelompok tani bisa melaporkan kepadanya.

Bupati berharap, alsintan yang diterima dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota kelompok. Dirinya menegaskan, bantuan tersebut tidak hanya untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh ketua kelompok.

“Yang pertama tidak ada pungutan, yang kedua supaya dioperasikan untuk kepentingan kelompok bukan untuk pribadi. Yang ketiga disimpan dengan baik, jangan sampai dihilangkan apalagi dijual. Jangan sampai terjadi permasalahan dengan aparat penegak hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Margomulyo, Desa Logede, Kecamatan Sumber Sugiyanto mengungkapkan, bantuan traktor yang diterima kelompoknya sangat membantu kelompoknya. Selain menghemat biaya operasional, bantuan tersebut juga memampatkan waktu pengolahan sawah.

“Kalau biasanya manual membutuhkan 10 sampai 15 orang tenaga, pakai traktor cukup dengan operatornya saja. Dari segi biaya jelas lebih ringan, dan dari sisi waktu pengolahan tanahnya lebih cepat,” ujarnya.