Pemkab Purbalingga Targetkan Bebas Tuberkulosis pada 2028

Pemkab Purbalingga Targetkan Bebas Tuberkulosis pada 2028 Dokter spesialis Anak dari RSUD R Goeteng Taroenadibrata saat acara dialog di Radio Gema Soedirman. Sumber foto: purbalinggakab.go.id

Purbalingga, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menargetkan bebas Tuberkulosis (TB) pada 2028. Dari 10.203 orang terduga TB, sebanyak 4.339 menjalani screening pada 2021 dan didapati 1.043 orang terkena TB.

Koordinator Jabatan Fungsioal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (JF P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Aji Sumbodo mengatakan, untuk menyukseskan zero TB pada 2028, Dinkes telah mengkampanyekan Gerakan Membara Purbalingga Temukan Obati Sampai Sembuh Penderita TB (Gempur TOSS TB).

“Kegiatan itu melibatkan 44 desa di setiap Puskesmas se-Purbalingga. Kemudian juga melakukan siaran sosialisasi di radio dan pembuatan spanduk di masing-masing pelayanan kesehatan, serta melakukan rapat lintas sektoral dalam rangka penanganan TB,” kata Sumbodo, seperti dikutip dari purbalinggakab.go.id, Rabu (23/3).

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak dari RSUD R Goeteng Taroenadibrata, Adrian Budi Kusuma mengatakan, dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia pada 24 Maret, Purbalingga diharapkan dapat mencapai zero kasus TB, khususnya untuk anak-anak di tahun 2030 sebagaimana target nasional. Langkahnya dengan melakukan pengobatan sedini mungkin dan minum obat secara teratur.

“Untuk TB ringan pengobatan selama dan untuk TB ekstra paru berat (TB otak, TB tulang) selama 12 bulan,” ujar Adrian saat acara dialog di Radio Gema Soedirman, Rabu (23/2).

Adrian mengimbau bagi anak yang kontak erat dengan pasien TB paru dewasa dan menunjukkan gejala TB, segera diperiksakan ke dokter dan melakukan pemeriksaan rontgen. Selain pengobatan, pencegahan sakit TB harus dilakukan dengan vaksin BCG.

“TB bukan penyakit turunan namun bisa menular. TB ditularkan salah satunya melalui percikan air ludah. Virus bisa masuk ke pernapasan kita dan ke paru-paru, yang akhirnya menyebabkan infeksi dalam tubuh kita, yang di sini kalo kita tidak kuat maka bisa langsung TB,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, TB harus segera diobati karena jika dibiarkan akan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. TB dapat menyebabkan pasien mengalami kejang-kejang dan bisa berakibat meninggal dunia.