Pemkab Kulon Progo Waspada Longsor

Pemkab Kulon Progo Waspada Longsor Seorang warga memperhatikan permukiman yang terkena banjir material longsor di Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jateng, 23 Februrari 2018. (Foto: Antara Foto/Oky Lukmansyah)

KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai mewaspadai longsor. Menyusul munculnya retakan tanah di beberapa titik kala musim hujan.

"Anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) sudah diperintahkan melakukan asesmen sekaligus mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Harapannya, tidak sampai terjadi longsor," ujar Kasi Dalog BPBD Kulon Progo, Edi Wibowo.

Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), retakan muncul di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh. Panjangnya sekitar 15 meter dengan ketebalan lapisan tanah sekira dua meter. Mengancam satu rumah warga.

Kemudian di jalan kampung Pucung-Petet sepanjang 16 meter. Sebagian bahu jalan ambles. Sehingga, ada perbedaan ketinggian sekitar 10 sentimeter.

Lalu di Dusun Parakan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih. Muncul retakan tanah sepanjang kurang lebih 12 meter. Menyusul longsornya talut.

Di sisi lain, menukil Kedaulatan Rakyat, BPBD telah memasang 93 alat peringatan dini (ESW) longsor di daerah rawan. Khususnya di daerah permukiman penduduk.

Namun, ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulon Progo, Heppy Eko Nugroho, belum ada alat di tiga lokasi tadi. Warga pun dianjurkan melakukan mitigasi dengan mengenali tanda-tanda awal potensi longsor.

Jika muncul retakan tanah, segera ditutup dan membuat saluran. Agar air tak masuk ke dalam. Masyarakat pun mesti mewaspadai apabila keluar air keruh dari dalam, tegakan tanaman posisinya miring, dan muncul longsoran-longsoran kecil.