Pemkab Klaten Targetkan Beras Unggulan ‘Srinuk’ Tembus Pasar Nasional

Pemkab Klaten Targetkan Beras Unggulan ‘Srinuk’ Tembus Pasar Nasional Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat mengujungi stand yang mempromosikan beras. Foto: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terus menggencarkan promosi Beras Srinuk. Hal tersebut dilakukan agar beras unggulan wilayah Klaten ini dapat menembus pasar nasional.

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, salah satu cara promosi yang sering dilakukan adalah membawa Beras Srinuk ke pameran-pameran nasional.

"Tentunya rencana untuk pemasaran ke tingkat nasional, (salah satunya) dengan cara, kita ikut event nasional dalam rangka untuk mempromosikan Beras Srinuk," paparnya, Kamis (3/11).

Sri Mulyani menambahkan, dirinya juga menjadikan Beras Srinuk sebagai buah tangan bagi tamu-tamu yang datang ke Klaten.

“Saya siapkan oleh-oleh untuk para tamu yang datang berupa Beras Srinuk ukuran 1 kilogram. Jadi nanti ke depannya dapat membeli beras itu karena di dalam paket sudah saya sertakan nomor teleponnya bisa dihubungi," imbuhnya.

Untuk meningkatkan penyerapan Beras Srinuk, lanjut Sri Mulyani, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog.

“Dari Bulog juga sudah mengkaji dan akan membeli dan akan menjual sekaligus mempromosikan (ke masyarakat)," lanjutnya.

Pemkab Klaten juga telah menerapkan kebijakan khusus untuk meningkatkan penyerapan Beras Srinuk, yakni dengan mewajibkan pegawai di lingkungan Pemkab Klaten membelinya. Harga beli yang ditetapkan untuk pegawai sebesar Rp13 ribu per kilogram, sedangkan harga di pasaran bervariasi antara Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti mengatakan, saat ini luasan lahan pertanian yang digunakan menamam Beras Srinuk mencapai 600 hektare.

“Total luasan lahan pertanian untuk menanam Beras Srinuk ada sekitar 600 hektare. Potensi panennya mencapai rata-rata enam ton gabah kering,” terangnya.

Lebih lanjut, Widiyanti menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pegawai pemerintah daerah hanya membutuhkan separuh dari luasan lahan. Sisa hasil produksi dipasarkan ke masyarakat, baik di dalam maupun luar wilayah Klaten.

“Sejauh ini progres (beras srinuk) bagus. Kita juga terus melakukan pendampingan, percontohan hingga penelitian lanjutan. Kita cek betul hasilnya dan mapping kita sedang berproses, Insya Allah bulan Desember selesai," pungkasnya.