Pemkab Klaten Susun Ulang Peta Sesar

Pemkab Klaten Susun Ulang Peta Sesar Taman Kota Klaten, Jateng. (Foto: Google Maps/SUPARJO S ST)

KLATEN - Gempa bumi kerap melanda Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng). Seperti pada Selasa (19/11). "Kota Seribu Candi" terguncang sebanyak dua kali.

Kejadian pertama berlangsung pukul 16.52 dengan magnitudo 1,7. Berpusat di koordinat 7,81 Lintang Selatan dan 110,57 Bujur Timur.

Dua jam berselang, gempa bermagnitudo dua. Koordinat pusat gempa 7,79 Lintang Selatan dan 110,56 Bujur Timur. Keduanya berada di darat dengan kedalaman tujuh kilometer.

Baca juga:
Gempa Guncang Klaten dan Boyolali
DIY-Jatim Diguncang 17 Gempa dalam Sepekan
Pantai Selatan Jawa Berpotensi Gempa dan Tsunami

Kemarin dulu (Senin, 18/11) pun demikian. Tiga gempa terjadi. Pertama, magnitudo 2,3 pada pukul 12.36. Berpusat satu kilometer arah barat daya dari Klaten dengan kedalaman empat kilometer.

Berikutnya pukul 19.25 dan berkekuatan 2,1. Pusatnya dua kilometer arah barat laut dari Klaten dan kedalaman lima kilometer.

Lindu terakhir pada pukul 22.30 dengan kekuatan 1,7. Berpusat satu kilometer arah utara Klaten dan kedalaman empat kilometer.

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menyusun ulang peta sesar atau patahan aktif. Guna kepentingan mitigasi. Dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

"Pemetaan sudah berjalan sekitar dua bulan. Dan ini masih berlangsung," ucap Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Nur Tjahjono.

Pemkab kemudian menetapkan kawasan rawan bencana (KRB) I, II, dan III. Berikut info dan mitigasi yang diperlukan. Memedomani hasil pemetaan.

"Setelah peta ada dan KRB tersusun, akan ditindaklanjuti dengan monitoring. Kita akan cek jumlah bangunan dan dampaknya," tutur dia.

Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Klaten, Joko Suprapto, menambahkan, belum bisa disimpulkan proses pemetaan sementara. Lantaran masih berlangsung.

Beberapa wilayah telah didatangi. Seperti Kecamatan Prambanan, Gantiwarno, Wedi, dan Bayat. Rencananya, mencuplik detikcom, survei berakhir Desember 2019.