Pemilu Diperkirakan Rampung Tengah Malam

Pemilu Diperkirakan Rampung Tengah Malam Warga mengikuti simulasi pemilu di Jakarta, Rabu (10/4). (Foto: Antara Foto/Nova Wahyudi)

Surakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memprediksi, pelaksanaan pemungutan hingga penghitungan suara rampung hingga larut malam. Ini merujuk hasil simulasi di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

"Kemarin kita simulasi di Sondakan dengan 208 pemilih. Dapat selesai pukul 00.30. Semoga tidak ada hambatan pada saat pelaksanaan nanti," ujar Komisioner Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Surakarta, Agus Sulistyo, Jumat (12/4).

Karenanya, petugas dan saksi pemilu diminta menjaga kondisi bodi. Mereka kudu tiba di tempat pemungutan suara (TPS) sejak Rabu (17/4) pagi. Pukul 06.30.

Saran lainnya, menghitung surat suara yang mudah dahulu: pemilihan presiden (pilpres). Terakhir legislatif.

"Meskipun itu, nanti juga menimbulkan masalah lain. Seperti adanya konvoi kemenangan pilpres sebelum penghitungan pileg selesai," tambahnya.

Potensi Ricuh
Di sisi lain, Bawaslu Surakarta telah memetakan lokasi yang berpotensi ricuh. Sebanyak 1.241 dari 1.734 TPS masuk kategori rawan. Mencapai 71,5 persen.

Sebanyak lima kelurahan memiliki kerawanan tertinggi. Kadipiro dengan 123 TPS, Jebres 108 TPS, Mojosongo 86 TPS, Nusukan 66 TPS, dan Semanggi 67 TPS.

Agus menerangkan, empat variabel menentukan tingkat kerawanan. Penggunaan atau hilangnya hak pilih, kampanye, netralitas, dan pemungutan suara.

Berikutnya 10 indikator. Misalnya, lokasi TPS dekat posko peserta pemilu, berada di rumah sakit, atau tempat pendidikan," ucap dia.

Lokasi TPS di fasilitas pendidikan bisa bentrok dengan kegiatan belajar mengajar siswa keesokan harinya. Sedangkan dekat posko pemenangan, memicu masalah netralitas petugas.

Dirinya mengungkapkan, formula pemetaan Bawaslu berbeda dengan kriteria kepolisian. Kendati begitu, hasil kajian tetap akan diserahkan ke petugas pengamanan sebagai rujukan.