Omzet Pengerajin Gerabah Klaten Turun 50%, Pemkab: Kami Minta Maaf

Omzet Pengerajin Gerabah Klaten Turun 50%, Pemkab: Kami Minta Maaf Hasil kerajinan gerabah Klaten. Foto: Diskominfo Klaten

Klaten, Pos Jateng - Pendapatan para pengerajin gerabah Klaten anjlok hingga 50% akibat Covid-19. Pandemi yang berkepanjangan membuat permintaan pasar menurun drastis.

Salah satu pengrajin gerabah asal Bayat, Novi (50), mengaku pandemi sangat memukul keadaan usahanya. Ia saat ini hanya mengandalkan penjualan online untuk bisa bertahan.

“Karena pandemi pendapatan turun sampai 50%. Pangsa pasar kami biasanya ke Jawa Timur dan Jawa Barat seperti Cirebon, Jakarta bahkan sampai Riau tersendat. Untuk itu kami mencoba berlaih ke pemasaran online,” kata Novi, dilansir dari klatenkab.go.id, Jumat (24/9).

Menanggapi penurunan omzet pengerajin gerabah, Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Cahyo Dwi Setyanto mengaku anggaran pemerintah untuk para pengerajin terpaksa direfocusing. Pemihakan bantuan untuk pengusaha dialihkan untuk penanganan covid 19.

“Sementara  pemerintah baru bisa membantu promosi dengan memanfaatkan Showroom Dekranasda. Kami minta maaf, untuk program bantuan bagi pengusaha dan pengerajin terpaksa di-refocusing,” kata Cahyo.

Cahyo mengatakan, saat ini Pemkab tetap akan menjalankan pembinaan bagi para pelaku usaha. Hal tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah di tengah pandemi kepada UMKM.

“Selama pandemi kami masih bisa melakukan pembinaan bagi para pelaku usaha sebagai bentuk perhatian pemerintah,” pungkasnya.