Modernisasi Perdagangan, Pemkab Batang Latih Pedagang Digitalisasi Pasar

Modernisasi Perdagangan, Pemkab Batang Latih Pedagang Digitalisasi Pasar Salah satu pedagang pasar di Batang menunjukkan aplikasi Dotukura. Foto: jatengprov.go.id

Batang, Pos Jateng - Para pedagang pasar tradisional di Kabupaten Batang didorong untuk mulai beradaptasi dengan digitalisasi pasar. Dengan begitu, mereka bisa memperluas peluang pemasarannya.

Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto menjelaskan, pihaknya akan memberikan pelatihan khusus bagi para pedagang pasar agar mereka dapat memanfaatkan berbagai aplikasi pemasaran digital. Pelatihan difokuskan pada pemanfaatan pasar daring di aplikasi Dotukura, serta sistem pembayaran daring inovasi Bank Indonesia bernama QRIS.

“Materi pokoknya adalah digitalisasi pasar. Ternyata program tersebut selaras dengan Disperindagkop Batang, yang sudah mulai melatih para pedagang untuk beralih secara perlahan menuju digitalisasi pasar,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id, Kamis (23/9).

Ia mengatakan, dengan menerapkan sistem digitalisasi pasar, para pedagang justru akan semakin dipermudah dalam melayani pembeli.

“Mudah-mudahan setelah diedukasi para pedagang saling mengerti dengan kami. Saling menjaga agar pasar selalu dikunjungi pembeli, omzet pedagangnya meningkat walaupun masih dalam kondisi pandemi, dengan menerapkan pola jual beli secara online,” tandasnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Batang, Anwar Rozikin mengatakan, pemanfaatan digitalisasi pasar dengan aplikasi Dotukura sudah dimulai sejak 13 Agustus 2020 lalu. Ia mengatakan, pemanfaatannya sangat memudahkan konsumen.

“Dalam aplikasi itu semua pengelolaan dilakukan oleh anggota paguyuban pasar, mulai proses transaksi jual beli, kurir hingga pembayaran, sehingga lebih cepat dan praktis,” terangnya.

Menurutnya, pada era kenormalan baru, digitalisasi pasar dibutuhkan masyarakat, agar kebutuhan tetap terpenuhi dengan meminimalisasi tatap muka.

“Jika kami tidak membiasakan diri dengan digitalisasi pasar, pasti tertinggal dengan pasar dan toko online yang bisa dipesan melalui sebuah aplikasi. Kami akan berusaha dengan mengedepankan pedagang-pedagang muda yang sudah akrab dengan gawai, supaya bisa melayani kebutuhan konsumen milenial,” tandasnya.