Masjid Kauman Tolak Prabowo, Dirman Kenang Masa Kecil

Masjid Kauman Tolak Prabowo, Dirman Kenang Masa Kecil Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, saat deklarasi relawan Prabowo-Sandi se-Solo Raya, 13 Oktober 2018. (Foto: Twitter/@sudirmansaid)

Semarang - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyesalkan, adanya pelarangan "jagoannya" salat Jumat di Masjid Kauman, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), besok (15/2).

Bahkan, menurut Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, hal tersebut mengingatkannya pada kejadian sewaktu dirinya kecil.

"Terakhir kali saya mendengar orang salat dilarang-larang, waktu kecil, tahun '60-an," ujarnya via keterangan tertulis, Kamis (14/2).

Baca: Takmir Larang Prabowo Salat Jumat di Masjid Kauman

"Ada kelompok yang melarang musalanya dipakai, karena beda aliran. Ada kelompok yang menghalangi rombongan mau salat Id di lapangan," imbuh dia.

Menurut eksmenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, pelarangan itu bukan eranya lagi. Sebab, kini zaman keterbukaan dan antarumat menjunjung toleransi.

"Beda pilihan itu, ya, biasa saja. Kok, sampai ada pelarangan seorang calon presiden masuk ke masjid?" ucapnya heran.

Dirman, panggilan karibnya, melanjutkan, penolakan tersebut bukan sikap warga Semarang dan umat Islam. Apalagi, Masjid Kauman memiliki sejarah panjang.

"Pasti para pengurusnya punya kebijakan, keluasan pikiran, dan hati. Sehingga, saya tak begitu percaya, kalau mereka bersikap melarang-larang," pungkas dia.