Majunya Gibran Perkuat Dinasti Politik

Majunya Gibran Perkuat Dinasti Politik Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri), berjalan bersama tim dokter usai memberikan keterangan soal kelahiran anak keduanya di RS PKU Muhammadiyah, Kota Surakarta, Jateng, Jumat (15/11). (Foto: Antara Foto/Maulana Surya)

SEMARANG - Pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mempertebal tren dinasti politik. Karena mempertegas penguasaan kelompok tertentu .

"Itu akan diikuti tokoh-tokoh politik dari PDI (Partai Demokrasi Indonesia) Perjuangan. Yang membangun plan-plan keluarga di situ," ujar pengamat politik Universitas Diponegoro, M. Yulianto, di Kota Semarang, Senin (2/12).

Baca juga:
Demi Pilkada Surakarta, Gibran Temui Megawati
PDIP Jateng dan Gibran Belum Bahas Pilkada Surakarta
Pilkada Solo, Purnomo Siap Bersaing dengan Anak Presiden

Yulianto pun menyesalkan. Jika dinasti politik tersebut teralisasi. Terlebih, dapat berdampak buruk terhadap "partai banteng".

"Itu merusak sistem yang sudah dibangun oleh PDI Perjuangan. Barangkali yang itu dipertahankan dengan loyal oleh pengurus kabupaten/kota dan povinsi," ucap dia.

"Ini bagian dari manajemen partai yang harus di kritisi. Jangan mentang-mentang atau jangan seolah-olah karena punya power yang besar, kemudian merusak mekanisme sistem yang didesain oleh partai dengan baik," imbuhnya.

Dirinya mengingatkan, modernisasi partai ditentukan sistem yang dibangun. Juga komitmen dalam praktiknya.

Meski begitu, Yulianto, beranggapan, majunya Gibran sah-sah saja dalam demokrasi. "Kalau kualitas, kapasitas, intergritasnya memenuhi," tandasnya, menukil Sindonews.