Mahasiswa Gelar Aksi di Beberapa Daerah Se-Jateng

Mahasiswa Gelar Aksi di Beberapa Daerah Se-Jateng Mahasiswa se-Semarang Raya melakukan reli untuk menyampaikan tuntutannya di depan DPRD Jateng, Kota Semarang, Jateng, Selasa (24/9). (Foto: Twitter/@gaffar_aim)

SEMARANG - Mahasiswa dan berbagai elemen menggelar unjuk rasa di berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng), hari ini (Senin, 30/9). Seperti pekan lalu, tuntutan mereka masih terkait pengesahan dan pembahasan sejumlah rancang undang-undang (RUU) yang dianggap ngawur.

Mereka pun menuntut demiliterisasi di Papua, pembebasan aktivis, penghentian tindakan represi dan kriminalisasi oleh aparat, serta pengusutan kasus-kasus pelanggaran HAM. Juga mendesak negara menangkap dan mengadili pengusaha dan korporasi pembakar hutan.

Seperti yang terjadi di Karanganyar. Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Aliansi Lawu Bergerak menyambangi kantor DPRD setempat. Menyampaikan aspirasinya.

Demonstrasi serupa berlangsung di Kota Salatiga, Kota Surakarta, dan Kota Semarang. Massa lalu bertolak ke kantor DPRD masing-masing. Usai bertemu di titik kumpul dan melakukan reli.

Aksi serupa pun digelar di Ibu Kota dan berpusat di kompleks Parlemen. Juga di sejumlah daerah lain se-Indonesia.

Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengklaim, taktahu maksud para mahasiswa berdemo. Kilahnya, telah menyampaikan seluruh tuntutan aksi sebelumnya ke pusat.

"Semua sudah saya sampaikan. Mereka minta apa, sudah saya berikan. Ngomong saja sama saya," ucapnya di Kota Semarang, beberapa saat lalu.

Paripurna DPR
Sementara itu, DPR akhirnya memutuskan untuk menunda pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Diputuskan dalam rapat paripurna di Jakarta, beberapa saat lalu.

Legislatif juga menunda pengesahan empat rancangan undang-undang (RUU) lainnya. RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU Perkoperasian, serta RUU Pengawasan Obat dan Makanan.

"Sebelum rapat paripurna ini, telah diadakan rapat Bamus antarpimpinan DPR dan seluruh unsur pimpinan fraksi serta komisi. Terkait usulan penundaan atau carry over beberapa rancangan undang-undang yang akan kita selesaikan pada periode ini," tutur Ketua DPR sekaligus pimpinan rapat, Bambang Soesatyo.

"Apakah dapat disetujui?" tanya politikus Golkar itu. "Setuju!" jawab kompak seluruh anggota dewan yang hadir, mencuplik Tribun Jateng.

Kendati begitu, masih berpeluang dibahas pada periode berikutnya. Anggota dewan terpilih 2019-2024 rencananya dilantik besok (Selasa, 1/10).