Jembatan Delanggu Rusak, Dishub Klaten Siapkan Skenario Antisipasi Kemacetan saat Mudik

Jembatan Delanggu Rusak, Dishub Klaten Siapkan Skenario Antisipasi Kemacetan saat Mudik Ilustrasi penjagaan mudik di Klaten. Sumber: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng – Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten serta Satlantas, untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar Jembatan Delanggu selama mudik berlangsung. Hal ini dilakukan lantaran jembatan tersebut dalam kondisi rusak, sehingga potensi kemacetan diperkirakan muncul.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Klaten, Suyatno mengatakan ruas jalan di sekitar Jembatan Delanggu akan dibuka secara terbatas untuk kendaraan pribadi mulai H-6 Idulfitri. Ia menambahkan keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan DPUPR bahwa kondisi jembatan masih aman dilalui kendaraan kecil seperti mobil pribadi.

"Dari hasil rapat bersama Dishub, Satlantas dan DPUPR, jalan lingkar akan dibuka. Tapi hanya terbatas untuk roda empat pribadi mulai H-6," jelas Suyatno dalam keterangannya, Rabu (13/4).

Selanjutnya, Suyatno juga merinci rute yang bisa dilalui oleh pengendara saat melintasi lokasi tersebut supaya terhindar dari kemacetan.

"Jadi dari Pos Karang, kendaraan roda empat pribadi dilewatkan jalan lingkar untuk memecah arus saat padat. Tapi kendaraan angkutan, seperti bus dan angkutan sembako tetap harus masuk kota, tidak boleh lewat jalur lingkar," jelasnya.

Dirinya menambahkan, demi mencegah kendaraan berat yang nekat melintas, nantinya akan dipasang water barrier di lokasi.

"Kita pasang water barrier di lokasi, barangkali ada kendaraan berat nekat. Saya kira kendaraan berat juga tidak mungkin lewat karena tanggal 28 April sudah dilarang beroperasi, kecuali angkutan sembako," pungkasnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Plt. Kepala DPUPR Klaten, Suryanto menyebut, pihaknya masih akan mengkaji kelayakan jembatan untuk dilalui mobil pribadi. Pasalnya, sejak awal DPUPR hanya merekomendasikan kendaraan roda dua untuk melintas.

"Iya kemarin informasi dari Dinas Perhubungan begitu (akan dibuka). Namun akan kita cek lagi kelayakannya karena sejak awal kita hanya merekomendasikan kendaraan roda dua," ujar Suryanto.