Jadi Bahan Seragam ASN, 35 Perajin Lokal Blora Produksi Batik Motif Jati Lestari

Jadi Bahan Seragam ASN, 35 Perajin Lokal Blora Produksi Batik Motif Jati Lestari Batik Motif Jati Lestari. Sumber Foto: blorakab.go.id

Blora, Pos Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah memberdayakan 35 perajin lokal yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Batik Blora (Gahatikra) untuk menyediakan seragam pesanan motif Jati Lestari dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini sebagai upaya mendukung peningkatan usaha perekonomian daerah, terutama kepada para perajin lokal.

Dikutip dari blorakab.go.id, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda Blora) bertugas mengkoordinasikan pesanan dari seluruh OPD ini ke masing-masing perajin yang telah ditugaskan. Langkah ini diambil supaya seluruh perajin mendapatkan bagian yang sama dalam proses produksi batik motif Jati Lestari.

Selain itu, Dekranasda Blora juga bertugas mengelola pembayaran dari OPD dengan fasilitas bank yang dikelola pemerintah daerah. Sehingga pengelolaannya pun dapat dilakukan dengan baik.

Sementara itu, Pemilik Batik Sekar Kedaton di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Yana mengatakan Pemkab Blora telah menetapkan biaya pembuatan kain seragam motif Jati Lestari seharga Rp150.000 per lembar. Ia menjelaskan motif dan warna pada batik harus sama dengan perajin lainnya sehingga lebih mudah memproduksi dalam jumlah banyak.

“Motif dan warnanya harus sama dengan perajin lain, sehingga memudahkan kami dalam proses produksi secara massal,” kata, dikutip pada Senin (7/8).

Yana menerangkan pihaknya mengalami peningkatan produksi sekitar 50% dari intensitas produksi harian.

Sebagai informasi, Motif Jati Lestari memenangkan lomba design batik Blora yang diselenggarakan oleh Pemkab Blora pada tahun 2022. Dalam motif ini terdapat unsur kearifan lokal sebagai ciri khas Blora seperti barongan, daun jati, kembang jati, dan warna hijau yang melambangkan kesuburan, kedamaian, dan harapan.

Motif batik Lestari dapat dikembangkan dengan teknik tulis, cap, maupun kontemporer. Warna dan kombinasi design juga boleh dikembangkan sesuai kreasi perajin dan dijualbelikan secara bebas untuk dipakai kalangan umum.