Harga Minyak Goreng Curah Tinggi, Ganjar Usulkan Perubahan Sistem Distribusi

Harga Minyak Goreng Curah Tinggi, Ganjar Usulkan Perubahan Sistem Distribusi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sidak ketersediaan minyak goreng di Pasar Bulu, Kota Semarang. Sumber foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak ketersediaan serta harga minyak goreng di Pasar Bulu, Kota Semarang. Dalam sidak tersebut, Ganjar mengusulkan adanya perubahan sistem distribusi lantaran banyak ditemukannya harga minyak goreng curah di atas Rp14.000.

Ganjar mengatakan, dari pengecekan yang dilakukan, minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 tidak ditemukan di pasaran. Adapun minyak goreng curah yang tersedia di pedagang yakni mencapai Rp22.000.

“Ternyata dari informasi yang kita dapat dari pedagang, itu banyak pemainnya. Jadi, para pedagang ini beli dari orang lain sudah harga Rp18 ribu. Jadi rasa-rasanya, model operasinya harus diubah,” kata Ganjar dilansir dari jatengprov.go.id, Selasa (5/4).

Menurut Ganjar, sistem distribusi minyak goreng curah yang disubsidi pemerintah seharga Rp14.000 harus diubah. Hal ini agar tidak ada lagi distribusi minyak goreng tanpa pemantauan.

“Kalau seperti ini, relatif konsumen tidak akan dapat harga Rp14.000. Yakin saya nggak mungkin. Maka sistemnya harus diubah, model distribusinya harus tertutup. Namanya subsidi, harus diberikan satu per satu dan langsung ke pedagang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar menambahkan, pihaknya juga mengantisipasi peredaran minyak goreng curah bersubsidi yang sebentar lagi akan datang ke Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi adanya permainan harga, maka pihaknya akan memastikan minyak goreng subsidi betul-betul sampai langsung ke tangan yang membutuhkan.

“Mungkin penting juga ada semacam identitas pedagang untuk menebus minyak goreng ini, sebab kalau tidak selalu ada permainan. Ada middleman yang bermain dan ambil untung banyak. Selain itu, gagasan dulu pabrik mendistribusikan dan mengawasi langsung ke pedagang itu menurut saya bagus dan bisa diterapkan,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang, Tini mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan minyak goreng curah kepada Ganjar. Kalaupun dapat, harganya juga cukup mahal, yakni di atas Rp18.000 per liter.

“Minyak goreng curah susah pak, harganya juga sama-sama mahal. Mending jual yang kemasan,” kata Tini.

Menurut Tini, harga tinggi yang dipatok kepada konsumen agar pedagang mendapatkan untung dari penjualan.

“Makanya kami jual ke konsumen Rp20 ribu-Rp 22 ribu per liter. Kalau tidak begitu, ya tidak untung,” ucapnya.

Tidak hanya Tini, para pedagang lain juga menyampaikan hal yang sama ke Ganjar. Mereka tidak ada yang menjual minyak goreng curah seharga Rp14.000.