Harga Garam Konsumsi Tak Seperkasa Produk Impor

Harga Garam Konsumsi Tak Seperkasa Produk Impor Petani memanen garam di lahan garam Desa Bunder, Kabupaten Pamekasan, Jatim, 28 Juni 2018. (Foto: Antara Foto/Saiful Bahri)

Jepara - Produsen garam konsumsi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), mengeluhkan rendahnya harga jual di pasaran. Kondisi berbeda dengan produk impor.

"Biasanya, ketika garam impor dijual dengan harga mahal, harga jual garam lokal juga mengikuti. Kenyataanya, justru harga garam lokal turun," ujar produsen garam konsumsi asal Kecamatan Kedung, Suhadam, Jumat (19/4).

Sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia pun tak bisa meraup untung besar di periode produksi. Seperti bulan-bulan sekarang. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Suhadam terpaksa rela menjual murah produknya. Rp800-an per kilogram di tingkat petani. Garam siap angkut sebesar Rp1.000 per kiloram. Musim panen lalu, nilainya di atas Rp1.000 per kilogram.

Kontras dengan harga garam impor. Sekitar Rp2.800 per kilogram. "Sebelumnya, garam halus untuk kemasan 100 gram bisa dijual dengan harga Rp4.200. Kini turun menjadi Rp2.500," ucapnya.

Rugi tak terelakkan. Apalagi, bahan bakunya stok lama. Kala harga jual di pasaran berkisar Rp1.400 per kilogram.