Hadapi Puncak Musim Hujan, PMI Banjarnegara Intensifkan Posko Siaga Bencana

Hadapi Puncak Musim Hujan, PMI Banjarnegara Intensifkan Posko Siaga Bencana Arsip: PMI Banjarnegara menyalurkan air bersih ke wilayah kekeringan. (Foto&keterangan: Antara).

BANJARNEGARA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, terus mengintensifkan posko siaga bencana menyusul makin tingginya tingkat curah hujan, di wilayah setempat.

"Memasuki puncak musim hujan pada Januari hingga Februari tahun 2020 mendatang, PMI Banjarnegara terus mengintensifkan posko siaga bencana termasuk menyiagakan peralatan kebencanan, relawan dan mobil ambulans," kata Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara, Setiawan, di Banjarnegara, Sabtu (28/12).

Ia menjelaskan, upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

"Hal ini juga sesuai dengan SK Bupati Banjarnegara perihal siaga banjir, longsor dan angin kencang. Terkait hal itu PMI Banjarnegara turut melakukan siaga musim hujan," katanya.

Rencananya, posko bencana PMI Banjarnegara akan siaga selama 24 jam setiap harinya, hingga berakhirnya puncak musim hujan.

"Posko kami aktifkan 24 jam termasuk kendaraan operasional dan peralatan siaga bencana, serta relawan yang berkompetensi di bidangnya masing masing," imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tengah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana, saat musim hujan.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melakukan rapat koordinasi, terkait kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang dihadiri sejumlah instansi terkait.

Dalam rapat tersebut, Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto meminta semua pihak untuk mewaspadai potensi ancaman bencana. Khususnya pada musim peralihan hingga puncak musim hujan nantinya.

Indarto meminta seluruh pihak untuk mewaspadai ancaman bencana seperti longsor, banjir, dan juga angin kencang.

"Waspadai ancaman bencana pada musim peralihan hingga puncak musim hujan, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, mengingatkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Tengah masih berpeluang hujan, kriteria menengah hingga akhir Desember 2019.

"Pada dasarian dua hingga dasarian tiga atau akhir Desember 2019, sejumlah wilayah di Jawa Tengah pada umumnya berpeluang hujan dalam kriteria menengah yakni 21 - 150 milimeter per dasarian," katanya.

Setyoajie menyebutkan, sejumlah wilayah dimaksud antara lain Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Cilacap, Purworejo, Tegal, dan lain sebagainya.

Ia menginformasikan bahwa potensi cuaca ekstrem diprakirakan akan terus meningkat, mengingat puncak musim hujan akan berlangsung pada Januari hingga Februari 2020. (Ant).