Hadapi Inflasi, Pemkot Semarang Gencarkan Budi Daya Pertanian Cabai dan Bawang

Hadapi Inflasi, Pemkot Semarang Gencarkan Budi Daya Pertanian Cabai dan Bawang Ilustrasi pertanian cabai. Foto: unsplash.com

Semarang, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengoptimakan potensi pertanian untuk menghadapi inflasi. Hal tersebut ditunjukkan dengan budidaya komoditas cabai, bawang merah hingga bawang putih yang mulai digarap di beberapa agrowisata.

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Budi Luhur mengatakan, program yang diberi nama Tanam Cabai-Bawang untuk Tekan Inflasi (Tancab Bang Tani) tersebut segera diduplikasi di berbagai titik. Untuk saat ini, Agrowisata Purwosari dijadikan sebagai pilot projek hingga persiapan penduplikasian program oleh masyarakat berjalan lancar.

"Inflasi yang terjadi di Kota Semarang memang luar biasa, untuk itu kami mencoba menekannya melalui potensi pertanian seperti mengembangkan cabai dan bawang merah," kata Budi di sela-sela peresmian Tancab Bang Tani di Agro Purwosari, Senin (17/10).

Budi mengatakan, budidaya cabai dan bawang merah untuk memastikan ketersediaan komoditi tersebut di tengah masyarakat. Pasanya, kedua komoditi itu lah yang menjadi pokok inflasi di Kota Semarang.

"Ke depan kami akan maksimalkan lahan milik pemkot yang ada, jadi 40% lahan terbuka hijau akan dimaksimalkan untuk ditanami," jelasnya.

Sementara itu, Plt. Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu menjelaskan, dalam mengatasi inflasi semua pihak harus bergerak. Ia ingin program ini juga dilaksanakan oleh masyarakat secara sadar dengan memanfaatkan lahan pribadi.

"Dari hulu hingga hilir harus bersama-sama mencipta ketahanan pangan guna menekan inflasi, satu di antaranya melalui Tancab Pak Tani. Saya juga meminta agar dinas terkait mensosialisasikan program pertanian untuk ketahanan pangan, tujuannya agar inflasi dapat ditekan," tambahnya.