Eks Pengawas Emoh kembali Terlibat Pemilu

Eks Pengawas Emoh kembali Terlibat Pemilu Anggota KPPS menghitung perolehan suara Pemilu 2019 susulan disaksikan sejumlah saksi di TPS 242, Pondok Ungu Permai, Bekasi, Jabar, Minggu (21/4). (Foto: Antara Foto/Risky Andrianto)

SLEMAN - Beberapa petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), trauma. Enggan kembali terlibat dalam pelaksanaan "demokrasi prosedural".

Demikian disampaikan Eka Murni Astuti, mantan Pengawas TPS Sendangrejo, Kecamatan Minggir. Lantaran keguguran janin berusia 10 minggu. Akibat kelelahan.

"Kalau besok ada perekrutan petugas pengawas lagi, mungkin saya tidak akan ikut lagi. Masih trauma," ujarnya.

Terpisah, Ketua Bawaslu Sleman, Abdul Karim Mustofa, memahami keluhan dan perasaan mantan rekan kerjanya tersebut. Karena beban kerja kala itu cukup berat.

Kendati begitu, dia sesumbar, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dapat lebih lancar. Pangkalnya, tugas pengawasan lebih ringan. Hanya mengurusi pemilihan bupati dan wakil bupati.

"Pelaksanaan pilkada dengan pemilu kemarin, sangat berbeda. Kalau kemarin, beban kerjanya memang berat. Karena serentak. Beberapa pemilihan," tandasnya, mencuplik Suara Merdeka.