Ekotren, Cara Jateng Dorong Santri Jadi Ekonom dan Pengusaha

Ekotren, Cara Jateng Dorong Santri Jadi Ekonom dan Pengusaha Pesantren Raudlatul Ulum di Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jateng. (Foto: nu.or.id)

Pekalongan - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, berharap, santri menjadi ekonom dan pengusaha andal, usai lulus dari pondok pesantren.

Untuk mewujudkannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mencanangkan Program Ekonomi Pesantren (Ekotren) yang akan diterapkan di pesantren se-Jateng.

"Program tersebut, sebagai bentuk pengentasan kemiskinan serta perhatian pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pesantren," ujarnya di Kota Pekalongan, Selasa (30/10).

Pemprov Jateng, tambah Gus Yasin, sapaannya, juga akan mendukung pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Tujuannya, agar wirausahawan muda tak hanya berpusat pada pertokoan. "Namun, juga di bidang pertanian, perkebunan, dan industri rumahan," jelasnya.

Karenanya, dia meminta di pesantren jangan sekadar mempelajari ilmu agama. "Namun, juga mengasah keterampilan," tambahnya.

"Pondok pesantren juga wajib mendidik para santrinya, agar mampu bersaing di dunia kerja. Pondok pesantren harus ikut mendidik kemandirian ekonomi masyarakat," tutup politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.