DLH Kota Yogyakarta Buka Galeri Khusus Produk Daur Ulang Sampah

DLH Kota Yogyakarta Buka Galeri Khusus Produk Daur Ulang Sampah Fashion show busana daur ulang sampah yang diikuti pelajar SD di Kota Yogyakarta. Foto: jogjakota.go.id

Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta membuka galeri khusus untuk menampilkan dan memasarkan produk-produk daur ulang sampah. Galeri tersebut dapat dikunjungi secara langsung maupun diakses secara online mulai akhir Oktober.

Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, saat ini pihaknya bersama Forum bank Sampah Kota Yogyakarta tengah mempersiapkan pembukaan galeri. Anjungan galeri berada di lantai satu, lantai dua, dan lantai empat Kantor DLH Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Bimasakti.

“Kami juga juga menyiapkan brosur berisi katalog produk daur ulang bank sampah untuk melengkapi galeri. Tentunya dengan adanya galeri ini kami mengharapkan adanya kemungkinan bisa melakukan transaksi jual beli produk daur ulang sampah,” paparnya, Selasa (18/10).

Sugeng menambahkan, untuk galeri produk daur ulang bank sampah secara virtual dapat diakses melalui salah satu menu di aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Pada menu aplikasi tersebut juga telah dilengkapi informasi yang berkaitan dengan produk.

“Secar virtual bisa diakses melalui salah satu menu di aplikasi JSS. Nanti akan ditampilkan juga harga dan nomor kontak bank sampah yang dapat dihubungi apabila masyarakat tertarik dengan produknya,” imbuhnya.

DLH Kota Yogyakarta mencatat, ada 565 bank sampah yang tersebar wilayahnya. Namun belum semua bank sampah tersebut memproduksi produk-produk daur ulang. Produk-produk yang ditampilkan di galeri akan lebih didominasi produk daur ulang yang berasal dari sampah anorganik. Sebab, produk daur ulang bank sampah anorganik memiliki kualitas yang baik dan mempunyai ketahanan daya simpan dalam waktu lama serta tidak mudah rusak.

Pengelolaan galer, lanjut Sugeng, dilakukan Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta. Saat ini pihaknya sedang mengadakan survei orientasi pasar untuk produk daur ulang yang diminati masyarakat. Kemudian, bank sampah akan menindaklanjuti hasil survei dengan memproduksi barang sesuai permintaan pasar.

“Dari bank sampah yang tergabung sudah banyak yang mampu memproduksi berbagai barang dari daur ulang sampah dengan berbagai kreativitas, sudah banyak yang bisa mengikuti yang diinginkan pasar itu seperti apa. Karena yang dibutuhkan sekarang, kita perlu untuk melakukan inovasi produk sesuai permintaan pasar ketimbang memproduksi barang yang sama terus menerus,” pungkasnya.