DKPP Klaten Vaksinasi PMK Hewan Ternak Serentak di Lima Puskeswan

DKPP Klaten Vaksinasi PMK Hewan Ternak Serentak di Lima Puskeswan DKPP mulai vaksinasi PMK bagi ternak sapi sehat, Selasa (28/6). Foto: Diskominfo Klaten

Klaten, Pos Jateng – Sejumlah hewan ternak di lima Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kabupaten Klaten diberi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara serentak, Selasa (28/6). Kepala DKPP Klaten, Widiyanti mengatakan, vaksinasi tahap pertama ditargetkan selesai sebelum Sabtu (2/7).

“Untuk vaksinasi tahap pertama, sasarannya sesuai dosis yang diterima, yaitu 2.200 ekor untuk sapi sehat. Tersebar di 33 desa di 13 kecamatan,” paparnya saat mendampingi Bupati meninjau vaksinasi PMK di kandang komunal di Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Selasa (28/6).

Widiyanti menambahkan, kriteria sapi yang menerima vaksin PMK adalah sapi yamg sehat dan masa pemeliharannya lama.

“Selain itu, di dalam satu kendang tidak ada suspek, karena sudah terbentuk antibodi sehingga tidak perlu divaksin,” imbuhnya.

Adapun alokasi vaksin PMK pada masing-masing puskeswan kecamatan, yaitu Puskeswan Jatinom 600 dosis, Puskeswan Karangnongko 600 dosis, Puskeswan Jogonalan 500 dosis, Puskeswan Trucuk 400 dosis, dan Puskeswan Kota ditambah wilayah Delanggu, Polanharjo, Wonosari, dan Juwiring 100 dosis.

Berdasarkan data DKPP Klaten, per Selasa (28/6) tercatat 853 ekor suspek PMK dan 742 kasus sembuh. Kasus PMK tertinggi ada di Kecamatan Jatinom dengan 200 ekor suspek.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, wilayahnya membutuhkan sekitar 70.000 dosis vaksin PMK dalam sekali tahapan vaksinasi. Jumlah tersebut berdasarkan populasi sapi sehat yang ada di Klaten.

“70.000 dosis ini untuk populasi ternak sapi saja, sementara untuk ternak kambing juga perlu divaksin. Ke depannya akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat terkait kebutuhan di Kabupaten Klaten,” jelasnya.

Sri Mulyani menambahkan, wabah PMK membutuhkan penanganan yang masif mengingat penyebarannya sangat cepat, ditambah jumlah populasi ternak di Klaten cukup banyak. Dibutuhkan koordinasi yang tepat antara pemerintah daerah, Balai Besar Veteriner, dan para peternak.

“Dengan adanya vaksinasi ini harapannya para peternak dan pengusaha tidak terlalu khawatir lagi, terlebih mendekati Iduladha seperti sekarang ini” pungkasnya.