DinsosP3AKB Klaten Dampingi Calon Pengantin untuk Tekan Stunting

DinsosP3AKB Klaten Dampingi Calon Pengantin untuk Tekan Stunting Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Klaten tahun 2022, Jumat (3/6). Sumber: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng -- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DinsosP3AKB) Klaten terus berkomitmen menekan angka prevalensi stunting di daerahnya. Salah satu upaya menekan angka stunting tersebut terwujud melalui program pendampingan pranikah bagi calon pengantin.

“Selain itu juga ada aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), aplikasi skrining, pendampingan, dan pencegahan stunting bagi calon pengantin,” jelas Kepala DinsosP3AKB, Muhammad Natsir, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Klaten tahun 2022, Jumat (3/6).

Dirinya menjelaskan, berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Klaten terus konsisten bekerja sama menjalankan program-program di atas demi menurunkan kasus stunting di daerah mereka. Upaya tersebut gencar dilakukan agar pada tahun 2024 mendatang, prevalensi stunting di Klaten menjadi di bawah 14 persen.

Natsir menambahkan, saat ini prevalensi stunting Kabupaten Klaten berada di angka 15,8 persen menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Angka tersebut merupakan urutan keenam terendah se-Jawa Tengah dan di bawah rata-rata angka Jawa Tengah, yaitu 20,9 persen. Sehingga dirinya mengatakan, perlu dilakukan berbagai upaya agar angka stunting bisa ditekan hingga titik paling rendah.

“Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), [prevalensi stunting] Kabupaten Klaten [ada] di angka 15,8 persen, berada di urutan enam terendah se-Jawa Tengah dan di bawah rata-rata angka Jawa Tengah, yaitu 20,9 persen. Namun karena ini merupakan skala prioritas nasional maka Kabupaten Klaten terus berkomitmen menekan angka stunting hingga dititik paling rendah,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, Widwiono, menyampaikan selamat kepada Kabupaten Klaten atas keberhasilannya menurunkan angka stunting menjadi urutan keenam di seluruh Jawa Tengah.

“Terima kasih dan selamat atas pencapaian Kabupaten Klaten menurunkan angka stunting. Saat ini Klaten menempati urutan ke-6 se-Jawa Tengah. Namun kita harus tetap menekan angka stunting agar Klaten dapat semakin turun dan kita dapat perkecil lagi angkanya,” tutur Widwiono.

Lebih lanjut, Widwiono menjelaskan, program pendampingan pranikah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten selaras dengan upaya pencegahan stunting dari hulu yang dilakukan oleh BKKBN. Menurutnya, untuk menurunkan angka stunting, perlu menarik lebih hulu, yaitu ke calon pengantin. Calon pengantin harus benar-benar dalam kondisi sehat dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan agar ke depan dapat meminimalisir risiko stunting.