Cerita “Klitih” di Juwiring Klaten Dipastikan Hoaks

Cerita “Klitih” di Juwiring Klaten Dipastikan Hoaks Ilustrasi berita bohong. Foto: pixabay.com

Polres Klaten menyatakan informasi klitih, atau kejahatan jalanan yang terjadi di area Kepoh dan Juwiring adalah berita bohong (hoaks). Petugas juga berhasil mengamankan pelaku penyebar hoaks yang telah mengarang cerita bahwa dirinya menerima perlakuan klitih di area Juwiring.

Pada unggahan di @polres_klaten, pelaku penyebar hoaks, BS, mengakui telah menyebarkan cerita bohong terkait klitih. Ia juga meminta maaf telah membuat gaduh warga Klaten, khususnya Kecamatan Juwiring akibat unggahannya.

Ia memastikan bahwa peristiwa yang ia tulis di grup Facebook Kabar Klaten terkait klitih tersebut adalah berita mengada-ada.

“Saya BS meminta maaf kepada warga Juwiring atas postingan saya di Kabar_Klaten. Saya memastikan tidak ada klitih,” ungkap pelaku.

Sementara itu, Polres Klaten juga memastikan informasi salah satu pemuda KLaten mengalami klitihyang sempat beredar di media sosial TikTok dalam dua hari terakhir dipastikan hoaks.

Polres Klaten telah menangkap pelaku penyebar berita bohong tersebut yakni salah satu admin medos, AD (27), setelah video tersebut viral dan membuat masyarakat Klaten resah.

Sebagai informasi, video pertama kali diunggah sebuah akun TikTok @FbrrzrYK dan akhirnya viral setelah diunggah ulang oleh salah satu akun IG. Pada video tersebut digambarkan seolah-olah ada kelompok klitih yang berkeliaran di seputaran Kabupaten Klaten.

"Memang ada sebuah postingan video terkait klitih dan ada masyarakat yang menyampaikan ke kita,” kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, Jumat (8/4).

Eko mengatakan, anggotanya sudah meninjau lokasi yang disebutkan dalam video. Dari saksi di sekitar TKP menyebutkan bahwa video diperkirakan diambil kurang lebih 3 bulan yang lalu atau sebelum proses rehab kantor Indolila.

“Petunjuknya dilihat dari banner Indolilla yang terekam di video yang ternyata sudah dilepas pada saat proses rehab," katanya.