Cegah Stunting, Dinkes Pemalang Siapkan Sosialisasi pada Remaja

Cegah Stunting, Dinkes Pemalang Siapkan Sosialisasi pada Remaja Ilustrasi stunting. Sumber foto: freepik.com

Pemalang, Pos Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang berkomitmen terus melakukan pencegahan stunting pada remaja. Dinkes akan lebih menekankan sosialisasi tentang bahaya stunting dan tumbuh kembang organ reproduksi yang penting dijaga oleh para remaja.

Kepala Dinkes Kabupaten Pemalang, Yulies Nuraya mengatakan, sosialisasi terkait tumbuh kembang organ reproduksi diperlukan untuk melahirkan bayi sehat tanpa stunting.

"Sebelum menikah, bahkan saat remaja harus dipersiapkan. Seperti pada bayi, makanan bergizi juga sangat diperlukan para remaja. Dan pemberian suplemen penambah darah untuk perempuan. Karena usia ini harus dipersiapkan, agar nantinya dapat menghasilkan generasi yang lebih sehat dan kuat," kata Yulies dalam keterangannya, Jumat (3/6).

Yulies menambahkan, selain remaja, penanganan stunting juga berfokus pada intervensi kasus balita. Menurutnya, pada anak baru lahir, kondisi stunting mudah dikenali dari postur tubuh, berat badan, kualitas kesehatan, dan pertumbuhan kognitif yang melambat.

"Kita kemarin menjadi kabupaten terbaik dalam penanganan stunting. Walaupun belum mencapai target, setidaknya kita berhasil mengurangi angka ini. Untuk anak baru lahir dan balita, penanganannya kita berikan makanan yang bergizi baik, baik untuk anak maupun ibu menyusui. Serta menerapkan budaya hidup bersih dan sehat. Kami lakukan bersama para petugas yang terdiri dari penyuluh kesehatan dan ibu-ibu PKK kita sosialisasikan," ujarnya.

Sementara itu, untuk penanganan stunting 2022, Yulies menjelaskan, Pemkab Pemalang telah menargetkan 10 desa yang ditetapkan menjadi lokus penanganan stunting, yakni Desa Jatingarang, Banjarmulya, Gondang, Kaligelang, Pesantren, Kreyo, Banyumudal, Sima, Walangsanga dan Sugiwaras.