Cegah Penularan Covid-19 Saat PTM, Dinkes Kota Semarang Gencarkan Skrining

Cegah Penularan Covid-19 Saat PTM, Dinkes Kota Semarang Gencarkan Skrining Ilustrasi test Covid-19 anak sekolah. Foto: edweek.org

Kota Semarang, Pos Jateng – Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan skrining pada guru dan pelajar di sekolah guna menekan penularan Covid-19 saat berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM).

"Hampir rata-rata semua sekolah dilakukan skrining. Teman-teman puskesmas yang wilayah kerjanya ada sekolah kami minta untuk sampling. Hasilnya, sejauh ini negatif semua. Namun kalau ada yang ketahuan duluan, maka langsung dikarantina,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam.

Pelaksanaan ini melibatkan semua Puskesmas dengan melakukan sampling sebanyak 10 guru dan 10 siswa pada sekolah yang terpilih sesuai wilayah kerjanya.  Selain skrining, evaluasi juga dilakukan oleh pengawas Dinas Kesehatan atau Dinas Pendidikan.

"Kalau mengadakan PTM, sarana prasarana, cuci tangan, suhu, dan sebagainya harus dikelola dengan baik. Kalau ternyata tidak tersedia, pengawas pasti akan tegur. Kami sebagai regulator kesehatan di tingkat kota melakukan sampling untuk SD, SMP, SMA," jelasnya.

Dinas Kesehatan juga akan melakukan skrining ke tempat-tempat lain mengingat sebagian akivitas masyarakat kini sudah dilonggarkan, diantaranya pasar, perkantoran, tempat wisata, dan tempat-tempat umum lainnya.

“Dinas Kesehatan juga terus mengejar tracing atau penelusuran terhadap kontak erat. Setiap ditemukan satu pasien Covid-19, ada 10 - 15 kontak erat yang harus dilakukan tracing,” jelas Hakam.

Dilansir dari laman semarangkota.go.id, Dinas Kesehatan telah melakukan tracing sebanyak 3.893 spesimen dalam satu minggu terakhir. Hasilnya, 3.629 negatif dan 64 positif.

"Yang positif sudah sedikit sekali. Positif rate hanya 1,7, namun demikian kita tidak boleh lengah, secara level kita masih belum level satu sehingga harus terus dikejar, prokes dan vaksinasi hukumnya wajib” tandasnya.