Bupati Ajak Masyarakat Beri Masukan Pembangunan Klaten dengan Sambang Warga

Bupati Ajak Masyarakat Beri Masukan Pembangunan Klaten dengan Sambang Warga Bupati Klaten, Sri Mulyani saat Sambang Warga ke Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan. Foto: Diskominfo Klaten

Klaten, Pos Jateng - Bupati Klaten, Sri Mulyani, terus berupaya melibatkan masyarakat dalam pembangunan daerah dengan melakukan Sambang Warga. Ia menilai, metode door to door tersebut efektif mengaspirasi dan menjaring masukan masyarakat agar kebijakan pembangunan tepat sasaran.

"Memang sambang warga ini digunakan untuk menampung aspirasi dari masyarakat atau Pemerintah Desa dan Kecamatan. Sebagai Pemerintah Daerah kita hadir dan memberikan solusi atas masalah tersebut," kata Sri Mulyani dalam rilis yang diterima posjateng.id, Jumat (4/8).

Pada kegiatan Sambang Warga yang terbaru, Sri Mulyani beserta jajaran menyambangi wilayah Kompleks Rumah Situs Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kamis (3/8). Pada kesempatan tersebut, banyaknya masalah yang disampaikan oleh masyarakat, salah satunya jalan rusak.

Sri Mulyani mengatakan telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) melakukan pemetaan untuk menentukan skala prioritas perbaikan jalan. Ia juga memastikan perbaikan jalan menjadi prioritas pemerintahannya.

"Untuk itu saya juga akan meminta DPUPR untuk segera mengecek jalan yang rusak, dan segera ditindaklanjuti," jelasnya.

Plt. Camat Jogonalan, Sutopo, mengatakan wilayah Desa Wonoboyo memiliki potensi sebagai wilayah pengembangan situs sejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan sejumlah artefak peninggalan sejarah masa lampau.

Saat ini, desa setempat telah dibangun rumah situs atau museum. Namun masih membutuhan tambahan fasilitas penunjang lainnya, di antaranya gedung serbaguna dan jalan yang layak.

"Meski belum memiliki gedung serbaguna, namun perencanaan pembangunan gedung tersebut telah dibuat, dan kini harus terhenti sampai ke tahap pembuatan pondasi bangunan. Kita sudah buat perencanaan, dan pondasi juga sudah dibangun. Namun pembangunannya ini terhenti karena kendala pembiayaan," kata Sutopo.