Berhasil Selenggarakan Manajemen ASN, Ganjar Sabet Penghargaan BKN Award 2022

Berhasil Selenggarakan Manajemen ASN, Ganjar Sabet Penghargaan BKN Award 2022 Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo (kanan) saat menerima penghargaan BKN Award 2022. Foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menerima penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2022 karena berhasil melaksanakan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pelaksana Tugas (Plt) BKN, Bima Haria Wibisana mengatakan, Ganjar dinilai mampu mengoptimalkan pemerintahannya di berbagai aspek, mulai dari aspek pengadaan, proses bisnis kepegawaian, manajemen kinerja, penerapan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) sampai dengan pemanfaatan layanan digital ASN.

“Saya ada Rakor (rapat koordinasi) terkait dengan kepegawaian di Solo, besok pagi. Sehingga dalam kesempatan ini saya sampaikan ke Pak Ganjar, tiga penghargaan BKN Award 2022 untuk Pemprov Jateng,” ujar Bima saat menyerahkan penghargaan di rumah Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa (6/9).

Bima menjelaskan, penilaian BKN Award 2022 dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, kategori utama berupa Implementasi Manajemen ASN Terbaik. Kedua, kategori elemen implementasi manajemen ASN dan pemanfaatan sistem informasi, yang mencakup perencanaan kebutuhan dan mutasi kepegawaian, penilaian kompetensi, implementasi penerapan manajemen kinerja, penerapan pemanfaatan data – sistem informasi dan CAT.

Selanjutnya yang ketiga yakni kategori special mention, yakni Pilot Project SIASN, dan komitmen peningkatan pelayanan kepegawaian BKN.

“BKN Award diluncurkan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk memacu kinerja dalam melaksanakan implementasi manajemen ASN. Untuk pemenang BKN Award Tahun 2022 diumumkan dalam forum evaluasi pengelolaan manajemen kepegawaian se-Indonesia melalui Rakornas Kepegawaian 2022 yang diselenggarakan secara hybrid, Kamis 21 Juli 2022,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menuturkan, penghargaan tersebut sebagai pemacu untuk menjadi lebih baik. Penghargaan tersebut, kata Ganjar, menjadi koreksi apa yang telah dikerjakan dan dicapai.

“Sebenarnya Jateng tidak terlalu optimal atau belum maksimal untuk mendayagunakan fungsi-fungsi yang ada di BKD. Namun, penghargaan itu menjadi pemacu buat kita, karena mendapat penghargaan tidak pada rangking yang tinggi. Dan itu artinya, kita harus meningkatkan lagi, dan yang lain tentu inovasi yang dikembangkan ternyata juga membuahkan hasil,” tuturnya.