Beda Sikap Pro-Jokowi soal Posko Prabowo di Surakarta

Beda Sikap Pro-Jokowi soal Posko Prabowo di Surakarta Karangan bunga PDIP berdiri di samping Posko BPN Prabowo-Sandi saat peluncuran di Banjarsari, Kota Surakarta, Jateng, Jumat (11/1). (Foto: Twitter/@pdipsurakarta)

Surakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan karangan bunga berisi ucapan selamat atas berdirinya Posko Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (11/1).

Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan, karangan bunga tersebut sebagai wujud saling menghargai di dalam negara demokrasi.

"Kita jalin hubungan baik dan kita wujudkan, bahwa Solo tetap dalam kondisi yang kondusif, saling menerima, dan saling menghargai," ujarnya saat dihubungi, beberapa saat lalu.

Melalui karangan bungan itu, Wali Kota Surakarta ini berharap, "pesta demokrasi" nantinya berlangsung dengan kegembiraan. Aktivitas politik di "Kota Bengawan" pun diharapkan tak menyebabkan konflik.

"Siapa yang menang, siapa yang kalah, itulah nanti yang jadi pemimpin Republik Indonesia. Untuk itu, kita harus hargai," jelas Rudy.

Respons berbeda disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Moeldoko. Pernyataannya cenderung sinis terhadap keberadaan markas penantang petahana tersebut.

"Enggak (tidak takut). Cuma ganggu pemandangan saja," kata Kepala Staf Presiden ini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, terpisah.

Banteng Bangun
Sementara itu, Gubernur Jateng yang juga politikus PDIP, Ganjar Pranowo, menilai, langkah Prabowo-Sandi tersebut akan memecut semangat "kader Banteng" untuk mempertahankan basisnya.

"Kawan-kawan di kubu Pak Prabowo-Sandi sedang berikhtiar. Tentu kami hormati. Buat kami di PDIP, banteng-bantengnya jadi 'bangun dari tidur' dan 'tanduknya keluar'," katanya.

Soalnya, imbuh dia, tak ada partai yang rela wilayahnya dikuasai pihak asing. "Tidak ada yang ikhlas," sesumbarnya.