Beberapa Desa Wisata di Sleman "Turun Kasta"

Beberapa Desa Wisata di Sleman Wisatawan berlibur di desa wisata tanjung di Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. (Foto: Google Maps/Rachel Putri)

SLEMAN - Sejumlah desa wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengajukan turun kelas. Dari kategori mandiri menjadi tumbuh.

"Sebenarnya sudah maju dan mendapat atensi wisatawan bahkan sampai turis mancanegara. Hanya memang ada banyak kendala," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Sudarningsih.

Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik serta Cibuk Kidul dan Margoluwih, Kecamatan Seyegan. Beberapa lokasi yang mengajukan "turun kasta".

Dia lalu mencontohkan dengan desa wisata tanjung di Donoharjo. Pengelola minta turun kelas karena kewalahan, apabila bertahan. Mengingat takada lagi pendampingan dari Dispar.

Terlebih, kini banyak generasi muda yang keluar desa dan beralih profesi. Menambah bebas desa wisata kategori mandiri.

Dengan demikian, Dispar mencatat, tersisa 11 desa wisata mandiri di Sleman. Sedangkan kategori tumbuh ada 11 lokasi, berkembang 14, dan rintisan 11.

"Bagi yang masih bertahan, kami harapkan komitmen. Terutama kelas rintisan. Semangat pengelolanya perlu terus didorong," ujar Ning, sapaannya.

Pemerintah kabupaten (pemkab) mengajuan penilaian setiap dua tahun sekali. Menilai jumlah kunjungan, kesiapan pengelola, sumber daya manusia (SDM), dan sertifikasi pemandu.

"Terakhir klasifikasi dilaksanakan tahun kemarin. Ada juga yang naik kelas sejumlah dua desa," tuturnya, menyitir Suara Merdeka. Penilaian melibatkan pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM).