Bawaslu Dukung Polri Pertebal Keamanan di DIY

Bawaslu Dukung Polri Pertebal Keamanan di DIY Seorang polisi mengenakan topeng wajah Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, saat pengukuhan kenaikan Polda DIY menjadi tipe A di Mapolda DIY, 7 Desember 2018. (Foto: Antara Foto/Andreas FA)

Yogyakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (Bawaslu DIY) memaklumi langkah Markas Besar (Mabes) Polri meningkatkan keamanan di wilayah kerjanya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Bahkan, mendukung kebijakan itu.

"Kami menyambut baik, kalau kemudian dari kepolisian ada komitmen untuk menambah pasukan pengamanan di DIY," ujar Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu DIY, Sri Rahayu Werdiningsih, Jumat (1/2).

Baca juga:
Mabes Polri Bantu Amankan Pemilu di Solo-Yogyakarta
Polda DIY: Kasus Penyerangan Masjid Jogokariyan Selesai
PDIP: Kami Tidak Pernah Serbu Masjid Jogokariyan

Alasannya, terjadi sejumlah bentrok dalam beberapa pekan terakhir. "Yang selalu terjadi itu, kan, kebetulan antara 'merah' dengan 'hijau'," imbuh dia.

Merah bermakna dengan golongan nasionalis. Sedangkan hijau, muradif dengan kelompok agamis.

Salah satu bentrok yang terjadi, yakni aksi pelemparan batu ke Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, 27 Januari 2019. Kerusuhan melibatkan massa pendukung Joko Widodo (Jokowi) dengan pihak masjid.

"Kalau berdasarkan evaluasi itu, kemudian kepolisian mau manambah pasukan untuk pengamanan di DIY, ya, tentu kami menyambut baik," ucapnya.

Sri lalu menguraikan tiga wilayah rawan bentrok antarsimpatisan partai di DIY. Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul.

"Tiga wilayah ini, kan, berbatasan. Batasnya itu, kan, hampir-hampir tidak terlihat," tuntas dia.