Banyak Caleg dan Peserta CPNS Datangi Petilasan Mbang Lampir

Banyak Caleg dan Peserta CPNS Datangi Petilasan Mbang Lampir Pintu gerbang petilasan Mbang Lampir. (Foto: kedaisusu01.blogspot.com)

Gunungkidul - Pertapaan Mbang Lampir, sekitar 40 kilometer arah tenggara Yogyakarta, menjadi tempat Ki Ageng Pemanahan saat mencari wahyu sebelum Kotagede berdiri.

Namun, petilasan Mbang Lampir yang berlokasi di Dusun Blimbing, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, kini kerap didatangi orang untuk berziarah. Calon legislatif (caleg) dan peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), misalnya.

"Mereka datang jam berapa saja. Bahkan, ada yang datang jam 03.00 pagi. Saat datang, memang ada syaratnya. Yaitu, harus membawa bunga, rokok, dan dupa," ujar Juru kunci petilasan Mbang Lampir, Trisno Sumarto, Kamis (22/11).

Caleg dan CPNS yang datang, kata dia, tak cuma warga sekitar. "Banyak dari berbagai daerah seperti Magelang, Jombang, Banyuwangi," bebernya.

Pada Orde Baru (Orba), petilasan Mbang Lampir bahkan sering didatangi sejumlah menteri. Mereka memanjatkan doa, agar keitingannya terkabul.

"Doa tetap dipanjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa. Di sini, sebagai lantaran (perantara) saja," ungkap Trisno.

Durasi peziarah beragam. Paling singkat hanya sekitar satu jam. Ada pula yang sampai 50 hari dan makan ala kadarnya.

"Dua puluh hari pertama, makan mie instan dan telur. Makan kedua hari ke-20 hari, sama menunya. Serta 10 hari, juga sama menu makannya. Hari ke-50, dirinya disuruh pulang," urai dia.

Petilasan Mbang Lampir mulai dipugar oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX pada 1977. Kini, sebagian titik mengalami kerusakan dan retak akibat gempa, beberapa tahun lalu. Namun, kembali diperbaiki oleh Sri Sultan HB X di tahun 2011.

Lokasi petilasan terawat cukup baik. Bahkan, melansir tribunjogja.com, sudah dilengkapi tempat juru kunci dan toilet.

Untuk menuju tempat pertapaan, peziarah harus naik tangga. Sesampainya di lokasi, akan menemui batu yang berada di tengah-tengah petilasan dikelilingi pembatas yang terbuat dari kayu.