Ayah dan Anak Tenggelam, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Ayah dan Anak Tenggelam, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian Tim SAR melakukan penyisiran di tepi pantai selatan untuk mencari korban yang tenggelam di Pantai Baru Bantul pada Kamis (20/6/2019). (Foto: Istimewa).


YOGYAKARTA - Tim pencarian dan pertolongan gabungan melanjutkan pencarian terhadap seorang wisatawan yang masih hilang, karena terseret arus ombak di wilayah Pantai Baru Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Pencarian terhadap korban kecelakaan laut di Pantai Baru Bantul dilanjutkan hari ini (Minggu, 23/6)," kata Humas Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Yogyakarta Pipit Eriyanto dalam pesan singkatnya di Yogyakarta, Minggu (23/6).

Korban tenggelam di Pantai Baru Bantul pada Kamis (20/6), yang masih hilang dan belum ditemukan hingga Minggu (23/6) adalah Feryanto (37), yang  merupakan wisatawan asal Sukoharjo Jawa Tengah yang saat kejadian berwisata bersama rombongan keluarga.

Sebelumnya dilaporkan dua wisatawan tenggelam, yakni Feryanto dan putrinya yang bernama Fajrina Dwi Saputri (7). Ayah dan anak itu diduga terseret ombak saat berwisata.

Tim SAR telah menemukan Fajrina putri Feryanto, namun sayangnya ia ditemukan dalam keadaan meninggal di barat Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pantai Trisik Kulon Progo, Sabtu (22/6) pukul 08.20 WIB.

Pipit mengatakan, pencarian terhadap Feryanto terus diupayakan Tim SAR gabungan yang terdiri Basarnas Yogyakarta, Pos AL Samas, DitPolair Polda DIY, SAR Satlinmas Wilayah 4 dan 3, BPBD Bantul, PMI Bantul dan potensi SAR lainnya.

"Dan pencarian dilakukan sampai tujuh hari sesuai Undang-undang (UU) Nomor 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan," kata Pipit.

Pipit menjelaskan, tim yang diterjunkan dalam pencarian terhadap korban kecelakaan laut, pada Minggu (23/6) dibagi menjadi tiga SRU (search and rescue unit), sesuai dengan wilayah jangkauan masing-masing.

"SRU 1 ke barat dan 'stay' di sowangan, pencarian menggunakan drone. Kemudian SRU 2 pencarian penyisiran ke timur kurang lebih satu kilometer dari TKP, dan SRU 3 melakukan pemantauan di sekitar lokasi musibah," paparnya. (Ant).