Antisipasi TPA Kelebihan Kapasitas, DLH Blora Dorong Pasar Tradisional Kelola Bank Sampah

Antisipasi TPA Kelebihan Kapasitas, DLH Blora Dorong Pasar Tradisional Kelola Bank Sampah Petugas DLH Blora membersihkan sampah. Sumber: blorakab.go.id

Blora, Pos Jateng – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora mendorong pasar tradisional di daerahnya mengelola bank sampah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelebihan kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) lantaran peningkatan volume sampah dari yang mulanya 70 ton per hari menjadi 160-180 ton per hari.

Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolaan Sampah, Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLH, Bayu Himawan mengatakan, untuk mengatasi sampah tersebut, perlu adanya upaya pengelolaan langsung dari sumber sampah. Pihaknya menambahkan, pasar tradisional dipilih karena menjadi sumber sampah terbesar di Kabupaten Blora.

“Sampah yang paling banyak, itu ada sampah pasar, khususnya pasar tradisional. Sehingga DLH berharap paguyuban pedagang di setiap pasar itu membentuk bank sampah,” sebut Bayu dilansir dari blorakab.go.id, Senin (13/6).

Dirinya berharap, keberadaan bank sampah di pasar tradisional ini nantinya bukan hanya dapat menjadi solusi, namun juga bisa menambah kesejahteraan bagi para pedagang jika bank sampah tersebut dikelola dengan baik.

“Contohnya, ketika sampah itu dikelola bank sampah yang ada di pasar maka sampah yang bernilai ekonomis itu seperti tabungan. Bisa dikonversi menjadi nilai uang,” lanjutnya.

Bayu mengatakan, saat ini, program bank sampah di Kabupaten Blora telah dicanangkan di desa-desa. Oleh karena itulah dirinya berharap agar pasar tradisional bisa mengikuti jejak tersebut.

“Saat ini DLH sudah mendorong desa-desa untuk membentuk bank sampah. Sendainya pasar dibentuk bank sampah juga, ini malah akan lebih efektif, karena sampah pasar mempunyai nilai ekonomis juga, sampah organik dan anorganiknya sudah jelas,” pungkasnya.