Angin Puting Beliung "Hantam" 12 Daerah di Jateng

Angin Puting Beliung Ilustrasi. (Foto: Freepik)

SEMARANG - Angin puting beliung "menghantam" 12 daerah di Jawa Tengah (Jateng) kala pancaroba 2019. Peralihan dari musim kemarau ke hujan.

Secara umum, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, 20 daerah dilanda bencana. Mengakibatkan 4.000 rumah warga rusak.

"Desember 2019 hingga Maret 2020 ini, kan, diprediksi menjadi puncak musim hujan. Seiring dengan meningkatnya intensitas hujan, maka perlu diwaspadai bahaya banjir, longsor, dan angin puting beliung," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Kota Semarang, Senin (16/12).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng pun menyiapkan anggaran Rp23 miliar untuk membantu korban. Besarannya: Rumah roboh Rp15 juta dan rusak berat Rp10 juta per unit.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jateng, Herru Setiadhie, menambahkan, BPBD di setiap daerah mesti berkonsolidasi. Untuk memberikan peta rawan bencana. Baik banjir, longosr, maupun angin puting beliung.

"Ini bentuk kesiapsiagaan. Jangan karena tidak pernah terjadi, kemudian lengah. Seperti kantor di Kabupaten Semarang yang rusak karena angin ribut," katanya mengingatkan, melansir laman Pemprov Jateng.

Kesiapsiagaan hingga penanganan bencana, menurut dia, harus diunggah ke media sosial. Guna membangun dialog. Antara Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) kabupaten/kota dengan provinsi. Sehingga, fungsinya berjalan.