Anggaran Bencana Kekeringan Kendal Minim

Anggaran Bencana Kekeringan Kendal Minim Distribusi air bersih. (Foto: Twitter/@pdamsolo)

KENDAL - Anggaran bencana kekeringan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), dianggap, masih minim. Hanya mengalokasikan Rp16,775 juta pada 2019.

Karenanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal selalu mengajukan bantuan kepada instansi lain. Untuk menutup kekurangan. Seperti ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

"Tahun lalu, kami mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Jateng. Sebanyak 27 tangki," ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Wiwit Andariyono.

Pun menyodorkan proposal ke swasta. Diharapkan turut menyalurkan air bersih. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).

BPBD Kendal memprediksi, kekeringan melanda 17 desa di lima kecamatan. Jumlah warga terdampak sekitar 15.630 jiwa.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Slamet, menambahkan, pihaknya menyiapkan dua truk tangki. Masing-masing berkapasitas 5.000 liter. Untuk menyuplai kebutuhan warga.

"Kami bekerja sama dengan PDAM Tirto Panguripan Kendal," kata dia. PDAM Tirto Panguripan, menyitir Suara Merdeka, menyiapkan dua sumur dan satu mata air. Dalam memenuhi permintaan BPBD.

Kedua sumur dalam berada di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu dan Desa Salamsari, Kecamatan Patean. Lainnya, ungkap Kasubag Hubungan Pelanggan PDAM Tirto Panguripan, Bambang Yogi, "Mata air Tuk Kenci di Pageruyung."