94 Desa di Cilacap Rawan Bencana Hidrometeorologi

94 Desa di Cilacap Rawan Bencana Hidrometeorologi Petugas gabungan menangani jalan yang ambles karena longsor akibat curah hujan tinggi di Desa Negara Jati, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jateng, 5 Oktober 2016. (Foto: Pemkab Cilacap)

CILACAP - Sebanyak 94 desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), rawan bencana hidrologi. Menyusul musim hujan yang tengah terjadi. Puncaknya pada akhir dan awal tahun.

"Puncak musim hujan di Cilacap diprakirakan akan berlangsung pada bulan Desember-Januari. Sehingga, masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrologi," kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, Rabu (6/11).

Baca juga:
Jateng Akan Diguyur Hujan sejak November
Masyarakat Cilacap Diimbau Waspada Longsor dan Banjir
Hati-hati Bencana Hidrometeorologi kala Peralihan Musim

Sebanyak 30 dari 94 desa tersebut, rawan banjir. Sebanyak 64 lainnya berpotensi terjadi longsor. Penentuan wilayah ini merujuk pengalaman sebelumnya.

Berdasarkan kecamatan, wilayah rawan banjir berada di Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, Kroya, dan Nusawungu. Sedangkan kemungkinan longsor terjadi di Wanareja, Majenang, Cimanggu, Jeruklegi, Dayeuhluhur, dan Karangpucung.

"Warga yang bermukim di daerah bertebing atau perbukitan, kami imbau untuk mengecek kondisi tanah di sekelilingnya. Kalau ada rekahan-rekahan tanah akibat kekeringan, segeralah ditutup. Agar tidak kemasukan air hujan," tuturnya.

Merujuk prakiraan cuaca Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, mengutip Antara, curah hujan di sebagian besar Cilacap tergolong tinggi. Berkisar 301-400 milimeter.

Hanya di Cilacap bagian barat daya yang curah hujannya masuk kategori menengah. Sekira 201-300 milimeter.