135 Ribu Hewan di Jateng Terima Vaksin Penyakit Kuku dan Mulut

135 Ribu Hewan di Jateng Terima Vaksin Penyakit Kuku dan Mulut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto. Foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos Jateng - Vaksinasi dosis pertama penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak di Jawa Tengah (Jateng) telah mencapai 99,5%. Capain tersebut didapat berkat kerja sama Pemerintah Provinsi Jateng bersama TNI/Polri melakukan jemput bola vaksinasi hingga ke kandang-kandang pelosok daerah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto mengatakan per Selasa (9/8), sudah ada 135.000 ekor hewan yang menerima vaksin PMK. Atas capaian tersebut, pemprov dipercaya Kementerian Pertanian menerima 60 ribu dosis kedua untuk kembali menggeber vaksinasi PMK.

“Di Jateng, vaksinasi sudah 134 ribu-135 ribu ekor atau sekitar 99,5%. Itu hal yang akseleratif,” Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto saat Rapat Koordinasi Lintas Sektor untuk Pengendalian PMK di Semarang, Selasa (9/8).

Agus mengatakan, distribusi vaksin tengah dalam perjalanan menuju Semarang. Jika tidak ada aral, 60 ribu dosis vaksin PMK akan datang pekan ini. Sementara terkait tren penularan PMK di Jateng, ia mengatakan mulai ada penurunan. Ia menyebut, penularan per hari berkisar 200 kasus.

“Sementara, suspek PMK sekitar 56 ribu dalam kurun tiga bulan. Penambahan kasus 200 ekor per hari rata-rata, pernah dulu sampai 1.400 ekor per hari. Dengan adanya vaksinasi (penularan) turun,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan, angka vaksinasi PMK yang tinggi tidak terlepas dari pelibatan TNI/Polri. Pasalnya, mereka memiliki jangkauan personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang luas.

“Kita bersinergi dengan semua pihak termasuk dukungan TNI/Polri. Ada teman-teman Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang menguasai wilayah. Sehingga dengan hal itu kita bisa tindak lanjuti lebih cepat, karena mereka informasi sosialisasi dan ketika ada kejadian tahu lebih dulu,” katanya.