'TPF Keculasan Pemilu Mesti Didukung Seluruh Kontestan'

'TPF Keculasan Pemilu Mesti Didukung Seluruh Kontestan' Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean. (Foto: Twitter/@FerdinandHaean2)

Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, menilai, pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) Kecurangan Pemilu 2019 sangat urgen. Dus, mesti diduk​​ung seluruh kontestan.

"Saya pikir, pembentukan TPF ini harus didukung oleh semua pihak. Baik oleh 01 maupun 02. Karena ini menjadi sangat penting sekarang di tengah kepercayaan masyarakat sangat rendah kepada KPU," ujarnya di Jakarta, Minggu (28/4).

Usul mula-mula disampaikan Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar. Pangkalnya, persoalan-persoalan penting yang mencuat tak cukup sekadar ditangani Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ataupun Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Gayung bersambut. Kubu penantang petahana sepakat dengan saran itu. BPN ingin TPF membongkar seluruh temuan terkait dugaan kecurangan "demokrasi prosedural".

Bagi Ferdinand, TPF juga berfungsi sebagai instrumen guna menentukan, apakah memang pemilu terjadi kecurangan secara nasional. Atau hanya di beberapa titik.

"Di tengah kepercayaan masyarakat, bahwa pemilu ini berlangsung dengan baik sangat rendah, jadi ini harus ada solusinya. Yaitu, melalui sebuah TPF," ucap dia.

Di sisi lain, politikus Demokrat itu mengapresiasi partisipasi dan peran publik dalam membuka dan melaporkan kecurangan yang terjadi di lapangan. Dirinya pun menyebutnya sebagai kekuatan rakyat (people power).

"Hati-hati dengan people power yang seperti ini. Yang berjalan di jalur yang benar," katanya mengingatkan.

"Mereka menyuarakan kebenaran. Jangan sampai kemudian people power ini berubah dari suara, menjadi kegiatan aktivitas secara fisik di lapangan. Hati-hati kepada KPU," tandas Ferdinand.