Ribuan Petani Yogyakarta Ekspor Salak Pondoh ke Kamboja

Ribuan Petani Yogyakarta Ekspor Salak Pondoh ke Kamboja Foto: agronet.co.id

Kementerian Perdagangan mendorong ribuan petani salak pondoh asli Yogyakarta untuk melakukan eksport hasil pertaniannya ke Kamboja. Kegiatan eksport tersebut bernilai sebesar USD 15 ribu.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi, mengungkap pihaknya melibatkan 1.200 petani salak pondoh asli Kabupaten Sleman, DIY dalam program pendampingan eksportir (export coaching program/ECP).

“Produk-produk Indonesia, khususnya salak pondoh asal Yogyakarta sekarang mulai diminati di luar negeri. Hal ini tentu menjadi peluang bagi kita untuk terus menggenjot ekspor produk Indonesia ke luar negeri,” ujarnya.

Dilansir dari kemendag.go.id, momentum pemulihan ekonomi menjadi faktor penting yang mendukung keberhasilan pelaku usaha menembus pasar ekspor. Hal ini ditandai dengan meningkatkan permintaan di pasar tujuan ekspor.

Kementerian Perdagangan mengajak para pelaku usaha Indonesia dapat lebih memanfaatkan peluang tersebut pasar ekspor tersebut.

“Sebagaimana arahan Menteri Perdagangan, kami akan terus mendampingi dan membantu memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha potensial untuk mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) siap masuk ke pasar internasional dan menjadi pelaku perdagangan global,” kata Didi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEI Heryono Hadi Prasetyo menambahkan, program ECP untuk wilayah Yogyakarta telah memasuki tahap ketiga yaitu market development dari delapan tahapan pendampingan.

Sebelumnya, para peserta ECP telah diberikan pendampingan mengenai kesiapan dokumen ekspor, hal-hal yang disiapkan Ketika bernegosiasi dengan calon pembeli, pengetahuan tentang kepabeanan dan pengiriman barang ekspor, kalkulasi harga ekspor, serta system pembayaran ekspor.

“Pelepasan ekspor hari ini merupakan wujud komitmen Kementerian Perdagangan dan sinergi antara pemangku kepentingan. Kami berharap akan semakin banyak lagi pelaku UKM yang berhasil ekspor ke luar negeri dan menginspirasi pelaku usaha di sekitarnya. Hal tersebut tentu akan mendorong peningkatan kontribusi ekspor UKM terhadap nilai total ekspor nasional,” pungkas Heryono.