PT Agincourt Resources Fasilitasi Ratusan Warga Prasejahtera di Sumut Operasi Katarak Gratis

PT Agincourt Resources Fasilitasi Ratusan Warga Prasejahtera di Sumut Operasi Katarak Gratis Aktivitas operasi katarak oleh dokter yang didatangkan oleh PT Agincourt Resources (PTAR). Foto: Dokumentasi PTAR

Tapanuli, Pos Jateng - Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) melakukan operasi katarak gratis kepada ratusan warga Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan yang telah digelar sebanyak 4 kali tersebut untuk menunjukkan komitmen PTAR dalam memfasilitasi warga prasejahtera di sekitar tambang mengakses layanan kesehatan, khususnya mata.

Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono menyebut, animo warga sangat tinggi dalam menjalani operasi. Hal tersebut terbukti dari target awal penanganan hanya untuk 255 warga, naik dua kali lipat hingga 524 warga yang mengikuti operasi gratis tersebut.

“Kami senang bisa membantu banyak sekali penderita katarak yang berasal dari keluarga pra-sejahteradan kesulitan mengakses layanan kesehatan atau operasi, baik di sekitar wilayah tambangmaupunkabupaten lain. Walaupun jumlah pasien melampaui target awal, kami tetap terus berkomitmenuntukmemberikan pelayanan prima dengan menerapkan prosedur yang tepat,” kata Katarina dalam rilis yang diterima posjateng.id, Senin (17/10).

Katarina mengatakan, acara operasi gratis yang digelar di RS Bhayangkara ini tidak hanya diikuti oleh warga sekitar operasi pertambangan, melainkan dari kabupaten dan pulau lain. Para pasien tercatat berasal dari berbagai kecamatan di Tapanuli Selatan, Kota Padangsidempuan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, hingga Kepulauan Nias.

Lebih lanjut Katarina mengatakan, rencananya PTAR tahun ini akan melebarkan pelayanan kesehatan mata di Medan dengan menggandeng RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan.

“Kami siap menggelar operasi katarak gratis di Medan bagi penderita katarak yang berasal dari keluarga prasejahtera. Jangan tunda lihat indahnya dunia, mari manfaatkan kesempatan baik ini untuk memulihkan penglihatan anda sendiri, keluarga, kerabat dan kenalan anda,” katanya.

Sementara itu, Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah menambahkan, operasi katarak yang digelar PTAR merupakan salah satu kontribusi perusahaaan dalam menurunkan prevalensi buta katarak di Sumatra Utara.

Hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014–2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di 15 provinsi dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di lndonesia mencapai 3%. Penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan adalah katarak yang tidak dioperasi. Sementara spesifik di Sumatra Utara, hampir 80% kebutaan disebabkan katarak yang tidak dioperasi.

“Masalah katarak di Indonesia, khususnya Sumatra Utara, begitu mendesak untuk dituntaskan. Kami ingin berperan dalam menuntaskan masalah buta katarak ini, dengan cara mengadakan operasi katarak gratis ,sebagai salah satu pilar program pengembangan masyarakat di bidang kesehatan,” katanya.

PTAR, lanjut Christine, meyakini operasi katarak ini akan memberikan dampak positif berkelanjutan kepada para penerima manfaat dan keluarga serta lingkungan masyarakat di sekitarnya. Pasalnya saat seseorang menderita katarak, ia dapat kehilangan produktivitasnya dan menambah beban ekonomi keluarga.

Namun, setelah menjalani operasi dan penglihatannya kembali jelas, orang tersebut bisa produktif lagi, berkegiatan secara mandiri, mobilitas meningkat, berelasi sosial dan berkontribusi kepada komunitasnya, serta sejahtera dan sehat secara emosional.

“Selain itu, Manajemen PTAR menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan pihak RS Bhayangkara sebagai tempat penyelenggaraan operasi katarak gratis di Batangtoru, demikian juga Forkompimda Tapanuli Selatan yang mendukung program ini sehingga dapat berjalan dengan lancar,” pungkasya.

Dokter spesialis mata, dr. Jusni Saragih yang turut melaksanakan operasi di RS Bhayangkara, Batangtoru, juga mengapresiasi komitmen PTAR menggelar operasi katarak gratis dengan menjaring pasien dari daerah-daerah terpencil dan kantong-kantong masyarakat yang membutuhkan. Menurutnya, operasi katarak ini menjawab kebutuhan warga.

Sebab, sebagian warga penderita katarak membiarkan matanya tidak dioperasi karena berbagai faktor, antara lain kesulitan biaya untuk menjalani operasi, area tinggal jauh dari fasilitas kesehatan, dan minimnya kesadaran warga terhadap kesehatan mata.

“Katarak hanya bisa disembuhkan dengan operasi. Dan operasi katarak yang diadakan PTAR ini dapat menuntaskan berbagai kendala di masyarakat. Saya berharap ini bukan terakhir kalinya PTAR mengadakan operasi katarak gratis, tetapi terus-menerus, karena kegiatan ini benar-benar membantu masyarakat,” ujar Jusni.