Perkuat Ketahanan Pangan Sulsel, PUPR Selesaikan Bendungan Gilireng

Perkuat Ketahanan Pangan Sulsel, PUPR Selesaikan Bendungan Gilireng Foto: Bendungan Gilireng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulsel. Dokumentasi: twitter @KemenPU

Wajo, Pos Jateng - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Bendungan Gilireng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bendungan tersebut dibangun untuk menunjang program ketahanan pangan nasional.

Dilansir dari akun twitter resmi @KemenPU, Kamis (8/7), bendungan yang mulai dibangun pada 2018 tersebut akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 hektare (ha).

Sistem jaringan irigasi Bendungan Gilireng bersumber dari Bendungan Passeloreng. Nantinya, Bendungan Gilireng diharapkan dapat membantu para petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112 % menjadi 300 % dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Selain itu, Bendung Gilireng juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata baru di Sulsel, sebagai sumber penghasilan alternatif untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di kawasan sekitarnya.

Selain itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR berencana akan membangun 4 bendungan baru di 3 provinsi pada 2022. Hal tersebut untuk mendukung program ketahanan pangan di Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Untuk pembangunan bendungan baru adalah Bendungan Kedung Langgar dan Cabean di Jawa Tengah, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan serta Bendungan Kolhua di NTT," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) SDA, Jarot Widyoko dilansir dari laman pu.go.id, Selasa (22/6).

Ia menginformasikan, Ditjen SDA mendapatkan total alokasi pagu indikatif pada 2022 sebesar Rp 41,04 triliun, terdiri dari Rp38,58 untuk ketahanan SDA dan Rp 2,45 triliun untuk dukungan manajemen. Sebesar Rp11,35 triliun akan dialokasikan untuk melanjutkan 34 bendungan, pembangunan 4 bendungan baru, dan revitalisasi 3 danau prioritas.