Pembangunan Capai 95%, Arena PON XX Papua Selesai Akhir Juli 2021

Pembangunan Capai 95%, Arena PON XX Papua Selesai Akhir Juli 2021 Menteri PUPR memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas Persiapan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua 2021,Selasa (13/7). Dokumentasi: setkab.go.id

Jakarta, Pos Jateng - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menargetkan sarana-prasarana olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX selesai pada akhir Juli 2021. Ia menjelaskan hanya terdapat tiga venue (arena) yang masih dalam tahap pengerjaan, yaitu arena sepatu roda, panahan, dan dayung.

“Arena sepatu roda, panahan, dan arena dayung di Teluk Youtefa ini (progresnya) sudah mencapai 95,8% dan akan selesai pada akhir Juli ini. Sehingga, pasti sudah selesai semuanya arena yang ditugaskan kepada Kementerian PUPR dapat dimanfaatkan di PON Oktober nanti,” ujarnya, dilansri dari setkab.go.id, Selasa (13/7).

Ia mengatakan PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyelesaikan tiga tugas mendukung pelaksanaan PON XX, yakni penyiapan arena pertandingan, akomodasi bagi para atlet dan tenaga pendukung, serta penataan kawasan di sekitar arena.

Ia menjelaskan dari 37 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, sebagian arena dikerjakan oleh Pemprov Papua dan sebagian lagi dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

“Arenanya ada sebagian dikerjakan oleh Pemprov Papua, seperti (Stadion) Papua Bangkit itu, Gelora-nya itu, yang utamanya yang akan sebagai tempat pembukaan dan penutupan sudah selesai dikerjakan, dibiayai oleh APBD Pemprov Papua,” ujarnya.

Sedangkan Kementerian PUPR mengerjakan delapan arena pertandingan dan lima di antaranya sudah selesai. Lima arena tersebut yakni arena akuatik berstandar internasional, Istora PON, lapangan kriket, lapangan hoki baik dalam maupun ruangan, serta jalur  olahraga bermotor di Merauke.

Dalam persiapan akomodasi, ia mengungkapkan telah membangun sebanyak 15 tower rumah susun (rusun) sebagai tambahan akomodasi bagi atlet dan tenaga pendukung. Sesuai arahan Presiden Jokowi, ia mengatakan pembangunan fasilitas  dilakukan dengan mempertimbangkan kemanfaatan usai gelaran PON XX.

“Rusun-rusun ini kami sudah bangun dengan mempertimbangkan pemanfaatannya pasca PON. Sehingga kini kami bangun, satu kebutuhan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) nanti, sehingga itu dikelola oleh Pemkab ataupun Pemkot,” tuturnya.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun rusun di kawasan gereja dan universitas yang nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa. Selain itu juga dibangun rusun di kawasan Mako Brimob di Koya Koso dan Rusun Polda Papua di Sentani.

“Ini harapannya semua nanti setelah pasca PON bisa dimanfaatkan. Kemudian juga rumah susun-rumah susun bagi ASN, baik ASN kabupaten sendiri seperti Kabupaten Merauke, maupun ASN PU yang kami mempunyai balai-balai yaitu ASN di Jayapura, dan ASN di Merauke,” ujarnya.

Terkait penataan kawasan, ia mengatakan telah menyelesaikan penataan dua kawasan, yaitu Kawasan Kampung Harapan dan Kawasan Doyo Baru. Ia mengatakan penataan tersebut dilakukan sebagi penunjang pengendalian banjir.

“Ini juga demi memperbaiki kawasan sekalian, sehingga pelaksanaan PON ini mempunyai dampak pada pengembangan wilayah di Jayapura dan di empat klaster lainnya,” pungkasnya.