Laku Polri Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Laku Polri Pengaruhi Elektabilitas Jokowi Personel polisi. (Foto: Polri)

Jakarta - Kepercayaan publik terhadap netralitas Polri pada Pemilihan Umum (Pemilu). Nilainya 51-58 persen. Demikian hasil riset Voxpol Research and Consulting.

Persepsi ini, kata Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting, Pangi Syawi Chaniago, memengaruhi tingkat keterpilihan petahana. Bisa menambah atau mengurangi.

"Kalau ingin elektabilitas Jokowi naik, Polri harus dibenerin. Ditempatkan lagi pada tempat yang benar," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/3).

Gumpalan bola salju membesar. Sebagian warganet di Twitter mendorong lembaga internasional mengawasi pemilu di Tanah Air. Bahkan, tanda pagar yang dimainkan sempat menjadi topik populer.

"Kenapa? Karena mereka tidak percaya," ucap Ipang, nama sapanya.

Nilai yang diraih dua penyelenggara pemilu lebih baik dibanding Polri. Sebanyak 68 persen responden yakin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mampu melaksanakan pemilu. Yang percaya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sekadar 61 persen.

Sejumlah peristiwa membentuk persepsi publik negatif terhadap Korps Bhayangkara. Menyanyikan yel-yel atau menjadi tim hore salah satu kontestan "demokrasi prosedural", misalnya.

"Apalagi tidak ada sanksi pidana. Aneh," tuntas dia.