KKP Siapkan Aparat Patroli Pencemaran Perairan

KKP Siapkan Aparat Patroli Pencemaran Perairan Foto: kkp.go.id

Tangerang Selatan, Pos Jateng - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah aparat untuk menangani pencemaran di perairan. Aparat di lapangan dibekali dengan berbagai pengetahuan dalam mendeteksi dan menangani pencemaran perairan melalui pelatihan teknik sampling air.

Diselenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Teknik Sampling Air untuk aparat. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama empat hari, mulai 28 Juni sampai dengan 1 Juli 2021 di Serpong, Tangerang Selatan.

Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar, menyebutkan persiapan kepada aparat merupakan salah satu keseriusan KKP dalam menanganai kasus pencemaran di perairan.

“Ini bentuk keseriusan KKP dalam menangani kasus-kasus pencemaran perairan, baik yang diakibatkan oleh kegiatan perikanan maupun kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan sumber daya ikan,” ujar Antam, yang dikutip pada laman kkp.go.id, Jumat (2/7).

Berbagai potensi permasalahan pencemaran perairan yang ada di berbagai wilayah perlu direspon dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal untuk menangani pencemaran.

Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memberikan respon secara cepat harus dimiliki oleh aparat di lapangan.

“Aparat di lapangan harus memiliki pemahaman yang baik terhadap indikator-indikator maupun alat-alat yang diperlukan untuk melakukan pengujian kualitas air,” tambah Antam.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan KKP, Halid K. Jusuf, menyampaikan bahwa pelatihan teknik sampling air ini dilaksanakan oleh KKP dengan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Halid menambahkan, ke depannya pelatihan teknik sampling ini akan ditambah terutama di beberapa daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi baik yang diakibatkan oleh kegiatan perikanan maupun non perikanan seperti tumpahan minyak (oil spill).

“Kami masih akan lakukan tiga kali pelatihan lagi khususnya di daerah rawan pencemaran”, terang Halid.