Kemenkes: Laporkan Oknum yang Tawarkan Vaksin Dosis Ketiga

Kemenkes: Laporkan Oknum yang Tawarkan Vaksin Dosis Ketiga Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Foto: Dokumentasi KPCPEN

Jakarta, Pos Jateng – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat segera melapor ke pihak berwenang jika ada oknum yang menawarkan vaksin Covid-19 dosis ketiga. Hal tersebut dipastikan bohong dan berpotensi merugikan masyarakat.

“Jika ada oknum yang menawarkan vaksin dosis ketiga kepada masyarakat selain tenaga kesehatan, segera laporkan ke pihak berwenang,” ucap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dilansir dari laman covid19.go.id, Selasa (21/9).

Saat ini, jelas Nadia, vaksin Covid-19 dosis ketiga hanya diprioritaskan bagi tenaga kesehatan saja, sebab mereka memiliki risiko paling besar terpapar virus.

Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan bagi masyarakat yang sama sekali belum melakukan vaksinasi atau belum lengkap suntikan vaksinasinya.

 “Kita ketahui, yang lebih penting adalah kekebalan komunitas. Lebih banyak orang yang mendapatkan vaksinasi akan lebih baik daripada imunitas yang terpusat pada individu tertentu,” ujarnya.

Hari ini Selasa (21/9), lanjut Nadia, Indonesia akan kembali kedatangan vaksin jenis Sinovac sebanyak 5 juta dosis. Dengan kedatangan vaksin tahap ke-70 kemarin, Indonesia sudah menambah ketersediaan vaksin sebanyak 263.350.400 dosis, dalam bentuk vaksin jadi ataupun bahan baku (bulk).

“Dengan kedatangan tahap ke-70 ini, maka vaksin Coronavac keluaran Sinovac yang sudah hadir di Indonesia berjumlah 53.776.000 dosis,” katanya.

Ia menambahkan, vaksin Sinovac tersebut didapatkan melalui pembelian langsung, dan tiba dengan diangkut maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.

Sejalan dengan komitmen pemerintah mempercepat cakupan vaksin, maka vaksin yang sudah diterima akan langsung disalurkan ke berbagai lokasi di seluruh Indonesia dari provinsi kabupaten atau kota.

“Dalam beberapa minggu ke depan, kita akan menerima lebih banyak lagi kedatangan vaksin. Ini sebagai upaya pemerintah agar tidak terjadi kekosongan stok vaksin di negara kita,” pungkas Nadia.