Jokowi Klaim Vaksinasi Covid-19 Capai 301 Juta Dosis

Jokowi Klaim Vaksinasi Covid-19 Capai 301 Juta Dosis Presiden RI, Joko Widodo. Foto; twitter @setkabgoid

Nasional, Pos Jateng - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan capaian vaksinasi di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan laporan yang ia peroleh pagi ini, vaksinasi sudah disuntikkan sebanyak 301 juta dosis untuk dosis pertama dan kedua.

“Bahkan, vaksin penguat booster juga sudah kita suntikan mulai 12 Januari 2022 ," paparnya dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia, Kamis (20/1).

Jokowi menyampaikan, penanganan pandemi yang semakin baik ini harus dipakai untuk membangkitkan optimisme masyarakat dan pelaku usaha untuk melanjutkan aktivitas ekonomi dan aktivitas produktif lainnya.

"Meskipun kinerja ekonomi sektor riil terus membaik tetapi kita harus tetap waspada pada perkembangan pandemi Covid-19 utamanya Omicron," paparnya.

Ia meminta semua pihak tidak hanya waspada pada varian baru Omicron, namun juga harus waspada dengan ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian.

Hal-hal yang perlu diperhatikan yakni mulai dari kelangkaan pangan, kelangkaan energi, kelangkaan kontainer, kenaikan inflasi dan kenaikan harga produsen karena dampaknya akan dirasakan oleh Indonesia.

"Pandemi yang berkepanjangan benar-benar telah menimbulkan luka yang dalam bagi sektor tertentu. Dan disaat yang sama telah terjadi global supply chain disruption yang memacu peningkatan harga komoditas dunia dan menimbulkan inflasi global," jelasnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, diperlukan strategi penanganan yang lebih spesifik. Harus dilakukan dengan detail dan penuh kehati-hatian, sehingga tidak mengganggu upaya-upaya pemulihan.

"Oleh karena itu, kebijakan dan instrumen pengawasan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus mampu mencegah meluasnya dampak pandemi Covid-19," pintanya.

Jokowi menyebut, 2022 ini akan menjadi momentum pemulihan ekonomi di tengah penanganan pandemi yang semakin terkendali. Meskipun masih harus waspada pada varian baru Omicron.