Fitur PeduliLindungi Bisa Diakses di Aplikasi Lain Mulai Oktober 2021

Fitur PeduliLindungi Bisa Diakses di Aplikasi Lain Mulai Oktober 2021 Logo PeduliLindungi. Ilstrasi: sehatnegeriku.kemkes.go.id

Jakarta, Pos Jateng - Fitur-fitur di aplikasi PeduliLindungi segera bisa digunakan di sejumlah platform digital dan aplikasi lain mulai Oktober 2021. Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji mengatakan, hal tersebut sebagai respons dar keluhan masyarakat terkait kesulitan mengunduh aplikasi PeduliLindungi karena memori di gawai (handphone) penuh.

Platform digital dan aplikasi yang diproyeksikan menanamkan fitur-fitur PeduliLindungi yakni Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, Link Aja, bahkan ada juga aplikasi dari Pemerintah Jakarta yaitu Jaki.

"Jadi masyarakat tidak harus menggunakan PeduliLindungi tetapi bisa mendapatkan fitur-fitur yang ada di PeduliLindungi pada aplikasi tersebut. Ini akan launching bulan Oktober ini. Aplikasi yang paling banyak digunakan itu kan seperti ada Gojek, Grab, Tokopedia dan lain-lain," kata Setiajai, dilansir dari kemkes.go.id pada Minggu (26/9).

Selanjutnya, kata Setiaji, bagi orang yang tidak punya ponsel pintar dan akan melakukan perjalanan udara maupun dengan kereta, tetap bisa teridentifikasi status hasil tes swab PCR maupun antigen dan sertifikat vaksinnya. Status tersebut bisa diketahui melalui nomor NIK saat membeli tiket.

"Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kami integrasikan. Kalau naik kereta api itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket, sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi (PCR atau antigen)," ucapnya.

Sementara itu, bagi tempat yang tidak terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, masyarakat bisa memeriksanya secara mandiri di aplikasi PeduliLindungi. Caranya, memasukkan NIK dan langsung muncul bahwa yang bersangkutan statusnya layak atau tidak untuk masuk ke tempat tersebut.

"Di PeduliLindungi itu sudah ada fitur untuk self check. Jadi, sebelum berangkat orang-orang bisa menggunakan self-check terhadap dirinya sendiri," terang Setiaji.