'Bagi-bagi Sertifikat' Dikritik, Jokowi Bahas Lahan Prabowo

'Bagi-bagi Sertifikat' Dikritik, Jokowi Bahas Lahan Prabowo Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, saat debat kedua Pilpres 2019 di Jakarta, Minggu (17/2) malam. (Foto: Antara Foto/Akbar NG)

Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menilai, Program Pendaftaran Tanah Sistemik Lengkap (PTSL) rezim Joko Widodo (Jokowi) populis. Namun, tak berkelanjutan.

"Yang dilakukan Pak Jokowi dan pemerintahannya menarik dan populer untuk satu-dua generasi, tapi tanah tidak tambah," ujarnya saat debat Pilpres 2019 di Jakarta, Minggu (17/2) malam.

"Jadi, kalau Bapak bangga bagi 12 juta, 20 juta (sertifikat tanah), pada saatnya nanti tidak ada lagi lahan untuk kita. Bagaimana masa depan anak cucu kita?" imbuh dia.

Alih-alih menjawab kritik mantan promotornya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 itu, Jokowi malah membongkar lahan yang dimiliki Prabowo di berbagai daerah.

"Saya tahu, Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas. Di Kaltim sebesar 220 ribu hektare. Juga di Aceh Tengah ada 120 ribu hektare," ucapnya.

"Saya ingin sampaikan, bahwa pembagian seperti ini (pemilik lahan luas) tidak dilakukan masa pemerintahan saya," tambahnya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan, pemerintahannya telah memberikan konsesi lahan melalui perhutanan sosial. "Baik untuk masyarakat adat, hak ulayat, petani, nelayan yang dua tahun ini telah kita bagikan konsesi 2,6 juta hektare dari 12,7 juta yang kita siapkan," terangnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu melanjutkan, pembagian lahan memiliki manfaat bagi masyarakat. Dalihnya, bisa ditanami kopi, buah-buahan, hingga jagung.

Dia lantas sesumbar, telah mendistribusikan lima juta sertifikat tanah kepada masyarakat pada 2017. Setahun berselang, lebih dari tujuh juta sertifikat tanah.

"Dengan sertifikat ini, mereka bisa gunakan untuk jaminan, agunan untuk mengakses permodalan. Inilah pentingnya redistribusi aset reforma agraria yang akan terus kita targetkan," tandas Jokowi.