22 Warga Masih Hilang, Pencarian Korban Semeru Dilakukan Sepekan

22 Warga Masih Hilang, Pencarian Korban Semeru Dilakukan Sepekan IIustrasi gunung meletus. Foto: unsplash.com

Lumajang, Pos Jateng - Operasi pencarian warga yang hilang akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur akan berlangsung selama sepekan.

Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru, Irwan Subekti mengatakan, masih ada 22 warga yang dilaporkan hilang. Upaya pencarian difokuskan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan Desa Curah Kobokan.

Pencarian pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang. Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan,” kata Irwan dalam keterangannya, dilansir dari Alinea.id, Rabu (8/12).

Irwan melanjutkan, pihaknya akan mengoptimalkan alat berat dan kemampuan personel di lapangan dalam upaya pencarian warga yang hilang. Kewaspadaan atas kondisi material vulkanik yang masih panas dan kondisi hujan di puncak gunung juga menjadi perhatian.

“Kewaspadaan atas kondisi material vulkanik yang masih panas dan kondisi hujan di puncak gunung menjadi perhatian agar terhindar dari banjir lahar dingin,” katanya.

Terkait dengan penambang pasir yang hilang, Irwan menyatakan, pihaknya bakal memastikan identitas korban yang kini masih dalam proses identifikasi. Sebanyak 10 dari 34 korban yang meninggal belum teridentifikasi.

Sementara ini, terdapat 4.250 orang pengungsi yang tersebar di beberapa titik di Kabupaten Lumajang dan masing-masing satu titik di Kabupaten Malang dan Blitar.

Persebaran jumlah pengunsi di Kabupaten Lumajang yakni di Kecamatan Candipuro 1.733 orang, Pasirian 974 orang, Tempeh 400 orang, Pronojiwo 295 orang, Lumajang 199 orang, Pasrujambe 197 orang, Sukodono 191 orang, Sumbersuko 67 orang, Jatiroto 56 orang, Yosowilangun 28 orang, Ranuyoso 26 orang, Rowokangkung 16 orang dan Gucialit 8 orang.